Ratusan pemuda dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ikut serta dalam diskusi publik yang digelar Lingkar Milenial Kreatif Bangka Barat dalam rangka perayaan tiga tahun perkumpulan pemuda tersebut.
Pada ulang tahun ke-3 Lingkar Milenial Kreatif (LMK) kali ini mengadakan forum diskusi mengusung tema diskusi Melek Organisasi Dalam Membentuk Mental dan Karakter yang digelar di Kelapa, bangka Barat, Sabtu (27/4) malam.
Kegiatan diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung sekaligus Pembina Lingkar Milenial Kreatif Bangka Barat Mansah, Bupati Bangka Barat Sukirman, Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat Dedi Egipty, dan tokoh pemuda Babel Ahmadi Sofyan atau yang biasa disapa Atok Kulop dengan moderator Rahman selaku Ketua Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Lingkar Millenial Kreatif.
Kegiatan diskusi dibuka Wakil Bupati bangka Barat Bong Ming Ming yang menyampaikan beberapa poin penting adanya LMK selama menjalankan kolaborasi di Bangka Barat.
Baca juga: Lingkar Milenial Kreatif rayakan anniversary ke-3 tahun
“LMK sampai sejauh ini tidak ada letihnya dalam berdiskusi bersama kami, sehingga dari itu muncul sebuah ide dan gagasan, selama kepemimpinan kami Sukirman dan Bong Ming Ming, pemuda mempunyai peran penting dan ujung tombak dalam mengimplementasikan sebuah program yang nyata untuk kemajuan Bangka Barat," kata Bong Ming Ming.
Pada diskusi tersebut cukup banyak peserta yang memberikan tanggapan, mulai dari tanggapan pemerintah terhadap pemuda hingga janji-janji pemerintah untuk lingkungan kepemudaan.
Anggota DPRD Provinsi Babel Mansah mengatakan dalam ada beberapa program pemerintahan yang memang belum terakomodasi oleh pemuda.
"Melalui diskusi ini saya ingin memberikan penjelasan bahwa pemuda harus bisa mengambil peran penting dalam kolaborasi agar dapat dijalankan sebagai program ke depan, sehingga LMK harus menyusun sebuah rekomendasi, baik untuk Pemerintah Kabupaten Bangka Barat maupun Provinsi Babel," katanya.
Dalam diskusi ini ada beberapa isu yang berkembang karena diskusi ini memberikan ruang yang luas untuk pemuda melakukan diskusi yang kemudian mendapatkan tanggapan dari Bupati Bangka Barat Sukirman.
Pada kesempatan itu Bupati Sukirman mengatakan pemuda masa kini adalah pemuda masa depan.
"Ketika orang tua berbicara pasti berbicara tentang masa lalu, di sini saya hidup berada pada zaman kolonial, masa lalu bisa dijadikan pelajaran bagi pemuda agar bisa lebih terang menata kehidupan pergaulan masa muda yang lebih cemerlang," katanya.
Dengan adanya organisasi LMK diharapkan mampu menjadi wadah pemuda yang ada di Bangka Barat untuk terus belajar.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat Dedi Egipty mengatakan setiap kebijakan yang diambil eksekutif tak luput dari peran legislatif selaku pembuat regulasi.
"Selaku legislatif kami berupaya mengawal dalam penyusunan Peraturan Daerah (Perda) tentang Kepemudaan, melalui peraturan ini diharapkan seluruh pemuda di Bangka Barat bisa bergerak dan berkolaborasi untuk menyongsong masa depan," katanya.
Ia juga berharap pemuda bisa lebih aktif sehingga dengan adanya perkumpulan LMK ini bisa menjadi wadah yang bisa memberikan rekomendasi kepada legislatif untuk mengambil kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda.
Berbicara tentang pemuda, tokoh pemuda Babel Ahmadi Sofyan berpesan agar pemuda tidak menjadi pemuda cengeng.
"Saya selalu mengutip kata yang di sampaikan oleh Ali bin Abi Thalib "Laisal fataa man yaquulu kaana abii, walakinnal fataa man yaquulu haa ana dza!” (Bukanlah seorang pemuda (remaja) bila ia berkata 'Inilah Bapakku"," katanya.
Menurut dia, menjadi pemuda harus berani berkata "Inilah aku!". Maka Lingkar Milenial Kreatif harus terus berkembang agar pemuda bisa terus hidup dan menghidupkan Bangka Barat.
"Jangan sampai menjadi “La Yamutu wa La Yahya, sudah tidak bermutu ngabisin biaya”. Saya mengajak semua sadar akan potensi pemuda dengan membangun karakter dan nilai yang ada pada pemuda maka apapun kapan pun dan di mana pun ketika sudah memiliki karakter dan nilai maka akan selalu berguna untuk masyarakat," kata Ahmadi Sofyan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Pada ulang tahun ke-3 Lingkar Milenial Kreatif (LMK) kali ini mengadakan forum diskusi mengusung tema diskusi Melek Organisasi Dalam Membentuk Mental dan Karakter yang digelar di Kelapa, bangka Barat, Sabtu (27/4) malam.
Kegiatan diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung sekaligus Pembina Lingkar Milenial Kreatif Bangka Barat Mansah, Bupati Bangka Barat Sukirman, Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat Dedi Egipty, dan tokoh pemuda Babel Ahmadi Sofyan atau yang biasa disapa Atok Kulop dengan moderator Rahman selaku Ketua Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Lingkar Millenial Kreatif.
Kegiatan diskusi dibuka Wakil Bupati bangka Barat Bong Ming Ming yang menyampaikan beberapa poin penting adanya LMK selama menjalankan kolaborasi di Bangka Barat.
Baca juga: Lingkar Milenial Kreatif rayakan anniversary ke-3 tahun
“LMK sampai sejauh ini tidak ada letihnya dalam berdiskusi bersama kami, sehingga dari itu muncul sebuah ide dan gagasan, selama kepemimpinan kami Sukirman dan Bong Ming Ming, pemuda mempunyai peran penting dan ujung tombak dalam mengimplementasikan sebuah program yang nyata untuk kemajuan Bangka Barat," kata Bong Ming Ming.
Pada diskusi tersebut cukup banyak peserta yang memberikan tanggapan, mulai dari tanggapan pemerintah terhadap pemuda hingga janji-janji pemerintah untuk lingkungan kepemudaan.
Anggota DPRD Provinsi Babel Mansah mengatakan dalam ada beberapa program pemerintahan yang memang belum terakomodasi oleh pemuda.
"Melalui diskusi ini saya ingin memberikan penjelasan bahwa pemuda harus bisa mengambil peran penting dalam kolaborasi agar dapat dijalankan sebagai program ke depan, sehingga LMK harus menyusun sebuah rekomendasi, baik untuk Pemerintah Kabupaten Bangka Barat maupun Provinsi Babel," katanya.
Dalam diskusi ini ada beberapa isu yang berkembang karena diskusi ini memberikan ruang yang luas untuk pemuda melakukan diskusi yang kemudian mendapatkan tanggapan dari Bupati Bangka Barat Sukirman.
Pada kesempatan itu Bupati Sukirman mengatakan pemuda masa kini adalah pemuda masa depan.
"Ketika orang tua berbicara pasti berbicara tentang masa lalu, di sini saya hidup berada pada zaman kolonial, masa lalu bisa dijadikan pelajaran bagi pemuda agar bisa lebih terang menata kehidupan pergaulan masa muda yang lebih cemerlang," katanya.
Dengan adanya organisasi LMK diharapkan mampu menjadi wadah pemuda yang ada di Bangka Barat untuk terus belajar.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat Dedi Egipty mengatakan setiap kebijakan yang diambil eksekutif tak luput dari peran legislatif selaku pembuat regulasi.
"Selaku legislatif kami berupaya mengawal dalam penyusunan Peraturan Daerah (Perda) tentang Kepemudaan, melalui peraturan ini diharapkan seluruh pemuda di Bangka Barat bisa bergerak dan berkolaborasi untuk menyongsong masa depan," katanya.
Ia juga berharap pemuda bisa lebih aktif sehingga dengan adanya perkumpulan LMK ini bisa menjadi wadah yang bisa memberikan rekomendasi kepada legislatif untuk mengambil kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda.
Berbicara tentang pemuda, tokoh pemuda Babel Ahmadi Sofyan berpesan agar pemuda tidak menjadi pemuda cengeng.
"Saya selalu mengutip kata yang di sampaikan oleh Ali bin Abi Thalib "Laisal fataa man yaquulu kaana abii, walakinnal fataa man yaquulu haa ana dza!” (Bukanlah seorang pemuda (remaja) bila ia berkata 'Inilah Bapakku"," katanya.
Menurut dia, menjadi pemuda harus berani berkata "Inilah aku!". Maka Lingkar Milenial Kreatif harus terus berkembang agar pemuda bisa terus hidup dan menghidupkan Bangka Barat.
"Jangan sampai menjadi “La Yamutu wa La Yahya, sudah tidak bermutu ngabisin biaya”. Saya mengajak semua sadar akan potensi pemuda dengan membangun karakter dan nilai yang ada pada pemuda maka apapun kapan pun dan di mana pun ketika sudah memiliki karakter dan nilai maka akan selalu berguna untuk masyarakat," kata Ahmadi Sofyan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024