Universitas Muhammadiyah Bangka belitung menggelar aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel dalam rangka mendukung kemerdekaan Palestina yang sejak Oktober 2023 lalu hingga saat ini masih dijajah oleh Israel sehingga mengakibatkan lebih dari 35.000 warga Palestina sudah syahid.
Rektor Universitas Muhammadiyah, Fadillah Sobri mengatakan aksi seruan bela Palestina ini digelar berdasarkan instruksi dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aysiyah (PTMA), diikuti 172 PTMA dan seluruh sekolah yang bernaung dibawah majelis Muhammadiyah.
"Kita melakukan kegiatan ini karena sampai detik ini Israel itu terus membangkang dan tidak pernah mengikuti komitmen PBB dan lembaga internasional lainnya yanh meminta agar Israel berhenti menghancurkan bangsa Palestina," kata Rektor Fadillah kepada media usai memimpin seruan aksi tersebut, di gedung Sofyan Tsauri Kampus Universitas Muhammadiyah (Unmuh), di Pangkalpinang, Selasa.
Rektor Fadillah mengatakan disatu sisi negara islam tidak punya daya melihat aksi kejahatan Israel, namun disisi lain kita melihat ada gerakan sosial masyarakat seperti di Eropa mahasiswa dan dosen-dosen turut mensupport Palestina.
Dan Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, mengapa kita melaksanakan ini, pertama adalah masalah konstitusi sebagaimana Ketum Muhammadiyah mengatakan jika ada elit-elit negara yang tidak perduli dengan perjuangan Palestina berarti mereka tidak paham dengan konstitusi negara kita.
"Konstitusi negara kita jelas mengatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan segala bentuk penjajahan harus dihapuskan. Dan kita juga punya hutang sejarah kepada bangsa Palestina karena bangsa Palestina adalah salah satu negara awal pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
Rektor Fadillah berharap seruan aksi Bela Palestina ini juga dapat dilakukan pihak lainnya sebagai bentuk solidaritas kita rakyat Indonesia membela Palestina, karena ini tidak harus dilakukan oleh orang muslim, tapi manusia karena ini masalah kemanusiaan.
"Muhammadiyah akan terus memperjuangkan mereka yang tertindas. Dari Sabang sampai Papua hari ini semua PTMA menyerukan aksi Bela Palestina," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Rektor Universitas Muhammadiyah, Fadillah Sobri mengatakan aksi seruan bela Palestina ini digelar berdasarkan instruksi dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aysiyah (PTMA), diikuti 172 PTMA dan seluruh sekolah yang bernaung dibawah majelis Muhammadiyah.
"Kita melakukan kegiatan ini karena sampai detik ini Israel itu terus membangkang dan tidak pernah mengikuti komitmen PBB dan lembaga internasional lainnya yanh meminta agar Israel berhenti menghancurkan bangsa Palestina," kata Rektor Fadillah kepada media usai memimpin seruan aksi tersebut, di gedung Sofyan Tsauri Kampus Universitas Muhammadiyah (Unmuh), di Pangkalpinang, Selasa.
Rektor Fadillah mengatakan disatu sisi negara islam tidak punya daya melihat aksi kejahatan Israel, namun disisi lain kita melihat ada gerakan sosial masyarakat seperti di Eropa mahasiswa dan dosen-dosen turut mensupport Palestina.
Dan Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, mengapa kita melaksanakan ini, pertama adalah masalah konstitusi sebagaimana Ketum Muhammadiyah mengatakan jika ada elit-elit negara yang tidak perduli dengan perjuangan Palestina berarti mereka tidak paham dengan konstitusi negara kita.
"Konstitusi negara kita jelas mengatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan segala bentuk penjajahan harus dihapuskan. Dan kita juga punya hutang sejarah kepada bangsa Palestina karena bangsa Palestina adalah salah satu negara awal pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," ujarnya.
Rektor Fadillah berharap seruan aksi Bela Palestina ini juga dapat dilakukan pihak lainnya sebagai bentuk solidaritas kita rakyat Indonesia membela Palestina, karena ini tidak harus dilakukan oleh orang muslim, tapi manusia karena ini masalah kemanusiaan.
"Muhammadiyah akan terus memperjuangkan mereka yang tertindas. Dari Sabang sampai Papua hari ini semua PTMA menyerukan aksi Bela Palestina," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024