"Mawang, Jangan Sebut Namanya" film karya Iqbal Rachman yang diproduksi oleh Bersahaja Entertainment ini mampu menghipnotis para penonton Bes Cinema Selindung, Pangkalpinang.

Film ini menarik perhatian banyak penonton, terutama karena Adi Saputra, konten kreator dari Bangka Belitung yang akrab disapa Adijosa, berperan sebagai salah satu pemeran utama. 

"Seluruh Tim dan keluarga besar Josa Entertainment, seniman, serta teman-teman berprestasi lainnya dari Bangka Belitung hadir ditengah para penonton untuk memberikan dukungan terhadap film Mawang ini," kata Adijosa di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, "Mawang, Jangan Sebut Namanya" adalah film horor yang mengisahkan kisah mistis tentang teror Mawang di pedesaan Bangka Belitung. Adijosa berperan sebagai Bujang, seorang pemuda lokal yang memandu sekelompok mahasiswa dari luar kota yang melakukan penelitian di desanya. 

"Para mahasiswa ini mengalami serangkaian teror dari hantu Mawang selama penelitian, dan Bujang bersama ayahnya dan sesepuh daerah berusaha melawan ancaman tersebut," ujarnya.

Kisah menarik dari film Mawang membuat Bes Cinema Selindung penuh antusiasme dari para penonton. Selain keluarga dan tim Josa Entertainment, banyak seniman dari Bangka Belitung, teman kreatif, dan warga lokal turut hadir untuk memberikan dukungan pada Adijosa dan rekan-rekan pemain lainnya.

Baca juga: Erzaldi Rosman dan istri hadiri gala premiere film Mawang di Bioskop NSC Belitung

Adijosa yang juga dikenal sebagai aktor dengan berbagai prestasi dan konten kreator wisata, mendapat dukungan besar dari penggemarnya. 

Setelah menonton film, beberapa penggemar dengan bangga menyebut nama Adijosa dan memberikan berbagai ucapan selamat serta hadiah sebagai bentuk apresiasi atas penampilan Adi sebagai Bujang yang memukau.

Acara nobar ini menunjukkan dukungan yang kuat dari komunitas terhadap karya lokal dan promosi film ini melalui media sosial mereka. Hal ini menegaskan potensi besar industri film lokal di Bangka Belitung untuk berkembang. 

"Nobar bukan hanya ajang dukungan bagi pekerja seni, tetapi juga sarana untuk mempromosikan karya-karya lokal kepada masyarakat yang lebih luas," ujarnya.

Dikesempatan ini Adijosa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya. Harapannya adalah agar film "Mawang, Jangan Sebut Namanya" dapat menjadi pemicu bagi karya-karya lokal untuk mendapatkan perhatian lebih secara nasional. 

"Kita juga berharap agar cerita-cerita lokal yang mengangkat kekayaan budaya dan pariwisata terus diapresiasi oleh penonton Indonesia," tutupnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024