Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong masyarakat desa yang memiliki potensi wisata untuk membentuk lembaga pengelola.

"Lembaga pengelola desa wisata merupakan langkah awal dari usulan masyarakat desa sebelumnya ke pihak kami," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka, Rismy Wira Maddona di Sungailiat, Rabu.

Lembaga yang dibentuk dengan struktur organisasi yang jelas, dengan tugas dan fungsi yang baik mempunyai tanggung jawab atas perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan objek wisata di desa itu.

Desa wisata merupakan konsep pariwisata berkelanjutan berbasis pemberdayaan masyarakat menarik untuk dikelola dan kembangkan karena mengedepankan peran aktif masyarakat dengan menawarkan suasana asli desa, baik segi ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, keseharian, hingga arsitektur bangunan.

Rismy mengatakan, pihaknya mengoptimalkan sosialisasi ke masyarakat untuk mewujudkan rencana pembangunan desa wisata karena diketahui masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga objek – wisata daerah serta permasalahan lain yang masih perlu dilakukan peningkatan pendampingan.

Ada enam rencana pembangunan desa pariwisata yang berhasil disusun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka, yakni integrasi strategis pariwisata berkelanjutan dan ekonomi kreatif, pengembangan produk pariwisata kreatif, pendidikan dan pelatihan, promosi dan pemasaran berbasis cerita, partisipasi masyarakat lokal dan infrastruktur berkelanjutan.

Terhitung dari tahun 2021 hingga 2023, tercatat 13 desa wisata sudah dibentuk di sejumlah wilayah kecamatan, jumlah itu diharapkan terus bertambah guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara.

Prinsip utama dalam desa wisata adalah desa membangun, yaitu fokus kepada pemberdayaan masyarakat untuk dapat membangun desanya secara mandiri. Pengembangan desa wisata merupakan misi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pengembangan usaha produktif di bidang pariwisata, sesuai dengan potensi dan sumber daya lokal.

Pelaksanaan program pengembangan desa wisata dilaksanakan secara kolaboratif dengan dukungan berbagai kementerian dan pada level regional mendapat dukungan dari sejumlah instansi di tingkat provinsi atau kabupaten dan kota.

Bersumber Kementerian PPN/Bappenas, di Indonesia sektor pariwisata menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 130,5 trilyun. Selain itu pariwisata juga membuka lapangan pekerjaan bagi belasan juta orang, dan menyumbang devisa sebesar 12,4 miliar dolar AS.

"Pengembangan desa wisata dengan penyusunan standar destinasi, pengelolaan, dan peningkatan kualitas SDM diyakini akan mampu meningkatkan kualitas lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian budaya masyarakat di desa wisata," kata Rismy Wira Maddona.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024