Koba (Antara Babel) - Warga Berok, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menanam pohon pisang di jalan rusak sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah.

"Mungkin dengan cara menanam pisang ini pemerintah baru tahu dan tanggap terhadap jalan rusak di kampung kami," kata Babe, seorang warga Kelurahan Berok, Kecamatan Koba, Rabu.

Ia menjelaskan, kondisi badan jalan rusak dengan lubang menganga itu sudah terjadi sejak lama, namun belum ada upaya pemerintah untuk memperbaikinya, sehingga warga menanam pohon pisang.

"Mungkin dengan cara seperti ini baru pemerintah daerah tahu bahwa di sini ada jalan rusak. Dengan momentum HUT RI ini kami ingin sampaikan kepada pemerintah daerah bahwa masih ada jalan yang rusak parah dan perlu segera diperbaiki," ujarnya.

Ia mengatakan, warga sekitar sudah mengeluhkan kondisi jalan di RT 12 Kelurahan Berok itu dan demikian juga pengendara melintasi kawasan tersebut sering mengeluhkan kondisi jalan.

"Ada lubang yang sangat besar dan berbahaya bagi kendaraan yang melintas jika tidak segera diperbaiki, tetapi sejauh ini pemerintah daerah belum tanggap," ujarnya.

Sementara anggota DPRD Bangka Tengah, Apri Panzupi meminta pihak Dinas Pekerjaan Umum segera mengecek kondisi jalan tersebut dan segera diperbaiki jika memang kondisinya cukup parah.

"Kalau warga sudah sampai menanam pohon pisang di jalan rusak tentu ini sudah sangat serius dan terkesan selama ini dibiarkan saja," ujarnya.

Ia mengatakan, sekecil apapun aspirasi masyarakat harus ditanggapi dengan baik karena tujuan pembangunan adalah untuk kesejahteraan masyarakat.

"Jika kondisi jalan itu parah, maka kami desak pihak Dinas PU segera perbaiki karena itu jalan untuk kepentingan umum bukan hanya warga sekitar," ujarnya. 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016