Bawaslu Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai memetakan sejumlah potensi kerawanan Pilkada 2024, sehingga dapat dicegah dan diantisipasi dalam pelaksanaan pilkada serentak nanti.
"Kami sudah memetakan potensi kerawanan Pilkada 2024 baik di desa mana dan kecamatan mana yang memiliki potensi kerawanan tinggi," kata Ketua Bawaslu Belitung, Rezeki Aris Munazar di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, atmosfer atau tensi perhelatan Pilkada 2024 lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Pemilu 2024 kemarin.
Ia mengatakan, hal ini berpotensi menimbulkan kerawanan dan yang lebih tinggi pula, dibandingkan pelaksanaan Pemilu 2024 lalu, sehingga harus dicegah dan diantisipasi sedini mungkin.
"Potensi kerawanan di Pilkada 2024 nanti memang sangat tinggi karena masyarakat akan terpaku dalam mendukung satu pasangan calon tertentu," ujarnya.
Aris menambahkan, adapun jenis-jenis potensi kerawanan di Pilkada 2024 seperti terjadinya maraknya politik uang, kampanye hitam atau kampanye tanpa mengantongi surat tanda terima pemberitahuan.
Selain itu, lanjut Aris, Bawaslu Belitung juga mencegah berhembusnya isu SARA di Pilkada Belitung 2024 mendatang.
"Isu SARA ini sangat kental terjadi di dalam pilkada maka harapan kami di Belitung ini semoga tidak ada yang memainkan isu SARA," katanya.
Aris menyebutkan, kemudian potensi kerawanan lainnya adalah di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena ramai atau membludaknya masyarakat yang datang ke TPS.
Karena berdasarkan PKPU Nomor 7 Tahun 2024 maksimal pemilih di satu TPS pada Pilkada 2024 adalah 600 orang pemilih.
"Yang kami takutkan adalah tiba-tiba pemilih itu ramai dan membludak datang ke TPS sehingga pelanggaran itu bisa saja terjadi misalnya di belakang TPS maupun titik-titik lainnya, itu yang kami antisipasi," ujarnya.
Dirinya berharap, pemetaan potensi kerawanan Pilkada 2024 ini dapat mencegah terjadinya pelanggaran Pilkada 2024, sehingga terwujudnya Pilkada yang jujur, adil, dan tanpa politik SARA maupun uang.
"Melalui pemetaan yang kami lakukan Bawaslu Belitung berharap dapat mencegah lebih awal potensi pelanggaran tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kami sudah memetakan potensi kerawanan Pilkada 2024 baik di desa mana dan kecamatan mana yang memiliki potensi kerawanan tinggi," kata Ketua Bawaslu Belitung, Rezeki Aris Munazar di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, atmosfer atau tensi perhelatan Pilkada 2024 lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Pemilu 2024 kemarin.
Ia mengatakan, hal ini berpotensi menimbulkan kerawanan dan yang lebih tinggi pula, dibandingkan pelaksanaan Pemilu 2024 lalu, sehingga harus dicegah dan diantisipasi sedini mungkin.
"Potensi kerawanan di Pilkada 2024 nanti memang sangat tinggi karena masyarakat akan terpaku dalam mendukung satu pasangan calon tertentu," ujarnya.
Aris menambahkan, adapun jenis-jenis potensi kerawanan di Pilkada 2024 seperti terjadinya maraknya politik uang, kampanye hitam atau kampanye tanpa mengantongi surat tanda terima pemberitahuan.
Selain itu, lanjut Aris, Bawaslu Belitung juga mencegah berhembusnya isu SARA di Pilkada Belitung 2024 mendatang.
"Isu SARA ini sangat kental terjadi di dalam pilkada maka harapan kami di Belitung ini semoga tidak ada yang memainkan isu SARA," katanya.
Aris menyebutkan, kemudian potensi kerawanan lainnya adalah di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena ramai atau membludaknya masyarakat yang datang ke TPS.
Karena berdasarkan PKPU Nomor 7 Tahun 2024 maksimal pemilih di satu TPS pada Pilkada 2024 adalah 600 orang pemilih.
"Yang kami takutkan adalah tiba-tiba pemilih itu ramai dan membludak datang ke TPS sehingga pelanggaran itu bisa saja terjadi misalnya di belakang TPS maupun titik-titik lainnya, itu yang kami antisipasi," ujarnya.
Dirinya berharap, pemetaan potensi kerawanan Pilkada 2024 ini dapat mencegah terjadinya pelanggaran Pilkada 2024, sehingga terwujudnya Pilkada yang jujur, adil, dan tanpa politik SARA maupun uang.
"Melalui pemetaan yang kami lakukan Bawaslu Belitung berharap dapat mencegah lebih awal potensi pelanggaran tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024