Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membuka layanan bantuan tim penyelamatan "Team Rescue" guna membantu nelayan di daerah itu jika mendapati musibah.

"Bantuan penyelamatan saya anggap cukup penting dirikan karena aktivitas nelayan rawan berhadapan dengan ancaman musibah di laut baik musibah yang disebabkan faktor alam seperti, gelombang pasang yang biasanya disertai angin kencang atau pun musibah yang lain," kata Ketua HNSI Kabupaten Bangka, Ridwan di Sungailiat, Kamis.

Ia memetakan tugas "Team Rescue" yang terbagi dalam beberapa skenario kerja meliputi pusat pengendalian operasi (Pusdalops), tim ini akan bergabung dengan tim lain untuk melakukan pencarian dan penyelamatan kerja.

Kemudian pusat pengendalian informasi (Pusdatin), personel dalam tim ini akan melakukan pendataan informasi serta publikasi ke media massa jika terjadi musibah yang menimpa nelayan atau keluarga nelayan.

Serta bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi dimana diberikan kewenangan untuk menyalurkan bantuan kepada nelayan yang menjadi korban musibah.

Untuk memaksimalkan kerja layanan kata Ridwan, "Team Rescue" diisi oleh orang - orang yang terampil yang sudah bersertifikat baik di tingkat nasional maupun Internasional seperti bintang satu Posi dan bintang dua Padi.

Baca juga: HNSI Bangka ingatkan nelayan waspadai cuaca buruk

Baca juga: PT Timah-HNSI Bangka Berdayakan Kelompok Nelayan

Ridwan mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan lembaga terkait seperti TNI AL, Polairud, Tim SAR, relawan bahkan dengan pihak rumah sakit.

"Koordinasi penting kami lakukan karena teknis kerja di lapangan membutuhkan peran dan kerja sama semua pihak," ujarnya.

Nelayan yang membutuhkan bantuan penyelamatan dapat langsung menghubungi personel "Team Rescue" atau di pos keselamatan terdekat.

Dia mengingatkan seluruh nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan, supaya memperhatikan keselamatan kerja dengan melengkapi alat keselamatan termasuk menunda melaut jika kondisi cuaca di wilayah penangkapan membahayakan.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024