Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebut volume bongkar muat barang di pelabuhan pada Mei 2024 turun, karena daya beli masyarakat menurun sebagai dampak masalah hukum korupsi tata niaga pertimahan di daerah itu,

"Volume barang yang dimuat di pelabuhan pada Mei tahun ini 264,92 ribu ton atau turun 20,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya 334,24 ribu ton," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan penurunan volume barang yang dimuat terjadi pada beberapa pelabuhan di Provinsi Bangka Belitung, dimana terbesar pada Pelabuhan Tanjung Kalian 65,61 persen, Pelabuhan Sadai Toboali 52,60 persen dan Pelabuhan Lainnya sebesar 17,19 persen.

"Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (Januari hingga Mei 2023), secara total volume barang yang dimuat mengalami penurunan sebesar 1,97 persen," ujarnya. 

Ia menyatakan hal yang sama terjadi pada volume barang yang dibongkar di pelabuhan juga mengalami penurunan. Volume barang dibongkar selama Mei tahun ini 110,86 ribu ton atau turun 5,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya 117,08 ribu ton.

"Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan volume bongkar yang terjadi pada Pelabuhan Manggar sebesar 100 persen, Pelabuhan Tanjung Kalian 64,43 persen dan Pelabuhan Sadai Toboali turun 60,25 persen," katanya.

Ia menambahkan apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu (Januari-Mei 2023), jumlah barang yang dibongkar di seluruh pelabuhan turun 7,98 persen.

"Secara garis besar pada bulan Mei 2024, aktivitas muat barang lebih besar dibandingkan aktivitas bongkar, sementara Pelabuhan Manggar menjadi pelabuhan muat tersibuk dibandingkan pelabuhan lain," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024