Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memperkuat fungsi keluarga guna menekan angka kasus stunting dan pernikahan usia anak di Negeri Serumpun Sebalai itu.
"Saya mengajak kita semua untuk melihat keluarga sebagai sasaran dalam program percepatan penurunan stunting ini," kata Asisten III Setda Pemprov Kepulauan Babel Yunan Helmi saat membuka puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 Tingkat Provinsi di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan saat ini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih harus menghadapi tantangan dan isu strategis dalam bidang pembangunan keluarga terkait stunting, perkawinan anak, serta perceraian yang tinggi.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting di Babel pada 2023 mencapai 20,6 persen atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 18,5 persen, karena peningkatan angka perkawinan anak.
Angka perkawinan anak di Kepulauan Babel pada 2023 sebesar 8,93 persen, sedangkan pada 2022 hanya 7,91 persen. Masalah perkawinan anak, menurutnya, tidak hanya menimbulkan dampak kesehatan, tetapi juga dampak sosial ekonomi seperti perceraian.
"Semua permasalahan ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan tentunya akan mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang. Jika kita tidak serius menanganinya, maka harapan kita akan terwujudnya keluarga yang berkualitas, masyarakat yang sejahtera, hanya akan menjadi mimpi saja," katanya.
Ia menyatakan dalam mengatasi dan menekan kasus stunting dan perkawinan anak ini, maka diperlukan penguatan fungsi keluarga antara lain dengan menjaga calon ibu mengkonsumsi makanan bernutrisi dan tablet tambah darah.
Selanjutnya menjaga calon pengantin agar memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan tiga bulan sebelum menikah, menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat, serta menjaga pola makan anak agar tumbuh dan berkembang dengan optimal.
"Momentum peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 tahun ini mengusung tema Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas. Biarlah tema ini menjadi semangat kita dalam menciptakan keluarga-keluarga yang bebas dari stunting," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Saya mengajak kita semua untuk melihat keluarga sebagai sasaran dalam program percepatan penurunan stunting ini," kata Asisten III Setda Pemprov Kepulauan Babel Yunan Helmi saat membuka puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 Tingkat Provinsi di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan saat ini Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih harus menghadapi tantangan dan isu strategis dalam bidang pembangunan keluarga terkait stunting, perkawinan anak, serta perceraian yang tinggi.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting di Babel pada 2023 mencapai 20,6 persen atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 18,5 persen, karena peningkatan angka perkawinan anak.
Angka perkawinan anak di Kepulauan Babel pada 2023 sebesar 8,93 persen, sedangkan pada 2022 hanya 7,91 persen. Masalah perkawinan anak, menurutnya, tidak hanya menimbulkan dampak kesehatan, tetapi juga dampak sosial ekonomi seperti perceraian.
"Semua permasalahan ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan tentunya akan mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang. Jika kita tidak serius menanganinya, maka harapan kita akan terwujudnya keluarga yang berkualitas, masyarakat yang sejahtera, hanya akan menjadi mimpi saja," katanya.
Ia menyatakan dalam mengatasi dan menekan kasus stunting dan perkawinan anak ini, maka diperlukan penguatan fungsi keluarga antara lain dengan menjaga calon ibu mengkonsumsi makanan bernutrisi dan tablet tambah darah.
Selanjutnya menjaga calon pengantin agar memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan tiga bulan sebelum menikah, menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat, serta menjaga pola makan anak agar tumbuh dan berkembang dengan optimal.
"Momentum peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 tahun ini mengusung tema Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas. Biarlah tema ini menjadi semangat kita dalam menciptakan keluarga-keluarga yang bebas dari stunting," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024