Tahun ini, acara Harganas diselenggarakan di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dalam rangka menyambut perayaan Harganas ke-31, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menekankan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, tempat bernaung, saling mencintai, dan melindungi.
"Dari keluarga inilah akan dilahirkan putra putri generasi penerus dan penentu masa depan warga. Keluarga juga berperan dalam mewariskan nilai-nilai luhur kehidupan kepada generasi muda penentu pembangunan bangsa dan negara," kata Hasto.
"Mari kita jadikan Harganas kali ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk menghidupkan kembali fungsi keluarga," tambahnya.
Dia lalu mengingatkan agar keluarga ikut mencegah terjadinya stunting dengan perhatikan makanan sehat untuk anak.
"Jangan lupa perhatikan pemenuhan makanan sehat bagi keluarga dan kembalilah ke meja makan agar keluarga bebas stunting. Selamat Hari Keluarga Nasional ke-31, keluarga berkualitas menuju Indonesia emas," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Provinsi Bangka Belitung turut ikut andil dalam perayaan Harganas ke- 31. Turut hadir Ibu Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Safriati Safrizal berserta Kepala DP3CSKB Provinsi Kepulauan Babel Asyraf Suryadin, Para penerima penghargaan Program Bangga Kencana, OPD KB Kab/Kota, para peserta lomba dan pegawai BKKBN Provinsi Bangka Belitung. Dalam kesempatan ini juga, Provinsi Bangka Belitung turut ikut memamerkan dan memasarkan produk-produk UPPKA yang berasal dari beberapa wilayah yang ada di Pulau Bangka Belitung.
Mengambil momentum peringatan Hari Keluarga Nasional tahun ini, sangat diharapkan akan semakin banyak keluarga Indonesia yang memahami peran penting keluarga sebagai pondasi bangsa. Sehingga fungsi keluarga dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan kualitas keluarga akan semakin meningkat. Keluarga yang tenteram, mandiri dan bahagia.
Selamat memperingati Hari Keluarga Nasional ke-31 Tahun 2024. Sebuah hari di mana bangsa ini berkomitmen untuk mengubah Indonesia cemas menjadi Indonesia Emas di 2045, saat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) genap berusia 100 tahun.
