Tim Dayung Jelajah Nusantara (DJN) Wanadri tetap mempedomani kondisi cuaca saat melakukan ekspedisi mengelilingi Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sejauh 450 kilometer yang diperkirakan memakan waktu selama 28 hari.
"Kalau di kami (Wanadri) tidak ada yang tidak bahaya, kita tidak boleh remeh memandang alam, dari pengalaman kami selalu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin," kata Ketua Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara "Belitong Sea Kayak Expedition 2024", Yoppi Saragih di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, sembilan orang pedayung DJN Wanadri tetap mempedomani prakiraan cuaca baik melalui aplikasi maupun ramalan dari BMKG guna terwujudnya keselamatan dalam ekspedisi tersebut.
"Alhamdulillah, mulai hari ini sampai tujuh hari ke depan kondisi prakiraan cuaca baik, meskipun saat ini ada musim angin tenggara," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam ekspedisi mengitari Pulau Belitung sejauh 450 kilometer tersebut ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dipatuhi.
Baca juga: Sembilan pendayung ikuti prosesi adat sebelum mengelilingi Belitung
Baca juga: Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara promosikan wisata bahari Belitung
Baca juga: Sembilan pendayung mengelilingi pesisir pulau Belitung selama 28 hari
Yoppi menyebutkan, pertama saat melakukan ekspedisi ketinggian ombak tidak boleh melebihi satu meter, apabila berdasarkan ramalan cuaca ombaknya lebih dari satu meter maka diputuskan untuk tidak melakukan perjalanan.
"Kemudian kedua kecepatan angin tidak boleh melebihi 10 knot, kalau lebih dari 10 knot kami tidak jalan karena itu di luar batas kemampuan, dan ketiga adalah apabila hujan, kalau hujan gerimis tidak masalah tapi kalau hujan lebat ada gejala petir kami tidak jalan," katanya.
Yoppi menambahkan, meskipun untuk saat ini kondisi wilayah perairan pesisir Pulau Belitung terdampak angin tenggara namun masih dalam kategori aman.
"Karena sekarang kecepatan angin masih di atas 10 knot, kadang sembilan knot, sepuluh knot, dan 11 knot terus turun lagi. Kalau untuk gelombang tidak lebih dari satu meter, gelombangnya sekitar 0,4 meter sampai 0,6 meter. Alhamdulillah semoga seterusnya bisa seperti ini, jadi insyaallah aman," ujarnya.
Disampaikannya, sebanyak sembilan pedayung DJA Wanadri akan mengitari Pulau Belitung memutar searah jarum sepanjang 450 kilometer yang diperkirakan memakan waktu selama 28 hari dan dijadwalkan kembali ke titik awal pada (12/9) mendatang.
"Insyaallah kalau semuanya lancar kami estimasi akan finish pada (12/9) mendatang namun belum bisa dipastikan karena faktor cuaca, bisa mundur tiga hari dan maju tiga hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Kalau di kami (Wanadri) tidak ada yang tidak bahaya, kita tidak boleh remeh memandang alam, dari pengalaman kami selalu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin," kata Ketua Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara "Belitong Sea Kayak Expedition 2024", Yoppi Saragih di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, sembilan orang pedayung DJN Wanadri tetap mempedomani prakiraan cuaca baik melalui aplikasi maupun ramalan dari BMKG guna terwujudnya keselamatan dalam ekspedisi tersebut.
"Alhamdulillah, mulai hari ini sampai tujuh hari ke depan kondisi prakiraan cuaca baik, meskipun saat ini ada musim angin tenggara," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam ekspedisi mengitari Pulau Belitung sejauh 450 kilometer tersebut ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dipatuhi.
Baca juga: Sembilan pendayung ikuti prosesi adat sebelum mengelilingi Belitung
Baca juga: Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara promosikan wisata bahari Belitung
Baca juga: Sembilan pendayung mengelilingi pesisir pulau Belitung selama 28 hari
Yoppi menyebutkan, pertama saat melakukan ekspedisi ketinggian ombak tidak boleh melebihi satu meter, apabila berdasarkan ramalan cuaca ombaknya lebih dari satu meter maka diputuskan untuk tidak melakukan perjalanan.
"Kemudian kedua kecepatan angin tidak boleh melebihi 10 knot, kalau lebih dari 10 knot kami tidak jalan karena itu di luar batas kemampuan, dan ketiga adalah apabila hujan, kalau hujan gerimis tidak masalah tapi kalau hujan lebat ada gejala petir kami tidak jalan," katanya.
Yoppi menambahkan, meskipun untuk saat ini kondisi wilayah perairan pesisir Pulau Belitung terdampak angin tenggara namun masih dalam kategori aman.
"Karena sekarang kecepatan angin masih di atas 10 knot, kadang sembilan knot, sepuluh knot, dan 11 knot terus turun lagi. Kalau untuk gelombang tidak lebih dari satu meter, gelombangnya sekitar 0,4 meter sampai 0,6 meter. Alhamdulillah semoga seterusnya bisa seperti ini, jadi insyaallah aman," ujarnya.
Disampaikannya, sebanyak sembilan pedayung DJA Wanadri akan mengitari Pulau Belitung memutar searah jarum sepanjang 450 kilometer yang diperkirakan memakan waktu selama 28 hari dan dijadwalkan kembali ke titik awal pada (12/9) mendatang.
"Insyaallah kalau semuanya lancar kami estimasi akan finish pada (12/9) mendatang namun belum bisa dipastikan karena faktor cuaca, bisa mundur tiga hari dan maju tiga hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024