Jakarta (Antara Babel) - Upacara pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat menghabiskan dana sebesar Rp90 miliar, demikian ujar Sekretaris Umum PB PON Jawa Barat Ahmad Hardadi.

"Anggaran itu termasuk persiapan selama hampir dua tahun seperti latihan pembukaan dan penutupan yang melibatkan tiga ribu mahasiswa dan para penari profesional," kata Hardadi dalam jumpa pers di Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta, Selasa.

Hardadi menyebut dana itu termasuk  persiapan penataan multi-media, penataan panggung dan lampu, serta pesta kembang api yang akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA) Gedebage Kota Bandung.

"Untuk upacara pembukaan dan penutupan saja, belum termasuk persiapan dua tahun sebelumnya, menghabiskan sekitar Rp30 miliar. Anggaran Rp30 miliar itu merupakan bagian dari Rp90 miliar," ujar Hardadi.

PB PON, lanjut Hardadi, juga menerima bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebesar 60 miliar untuk penyelenggaraan PON 2016 yang mempertandingkan 44 cabang olahraga itu.

"Sedangkan anggaraan dari APBD Provinsi Jawa Barat untuk PON mencapai sekitar Rp3,2 triliun yang dipakai untuk pembangunan arena pertandingan dan jalan akses arena di kabupaten-kabupaten dan kota-kota lokasi penyelenggaraan PON," ujarnya.

PB PON Jawa Barat akan menampilkan tari-tarian serta pertunjukan yang menggambarkan kondisi alam serta sosial-budaya Jawa Barat di stadion yang memiliki kapasitas 38 ribu penonton itu.

Pantia penyelenggara juga akan mengerahkan sekitar 20 ribu orang untuk melakukan simulasi pengaturan lalu-lintas dan parkir jelang upacara pembukaan dan penutupan PON Jawa Barat.

PB PON, lanjut Hardadi, memastikan seluruh gelanggang olahraga yang akan dipakai sebagai lokasi pertandingan telah selesai, termasuk lapangan panahan, lapangan tenis, serta arena pacuan kuda.

"Tribun penonton kolam renang dan polo air di Stadion Si Jalak Harupat memang belum selesai. Tapi, lokasi utama perlombaan renang sudah selesai," kata Hardadi.

Hardadi menambahkan persiapan pembangunan venue PON XIX secara umum memang membutuhkan waktu yang lama menyusul proses perjanjian kerjasama dan lelang pada masing-masing aset milik Provinsi Jawa Barat, aset milik kabupaten dan kota, dan aset milik swasta.

Tim Keabsahan PB PON masih menyelesaikan proses pembuatan identitas untuk 13 atlet pada enam cabang olahraga.

"Itu hanya masalah administrasi seperti KTP yang belum masuk dan bukan hal-hal mendasar.  Kami berharap pada Sabtu (10/9) proses keabsahan sudah selesai," kata Koordinator Bidang Hukum dan Organisasi Bidang Pertandingan PB PON Lili Rolina.

Pewarta: Imam Santoso

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016