Toboali (Antara Babel) - Tim Promosi Kesehatan Pukesmas Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menemukan tabung suntik bekas di dalam mainan anak yang dijual bebas di sekolah di daerah itu.

"Tabung bekas suntik ini dapat membahayakan kesehatan anak-anak, karena mengandung bahan berbahaya dan virus penyakit," kata Ketua Tim Promosi Kesehatan (Promkes) Pukesmas Toboali, Sapari di Toboali, Rabu.

Ia menjelaskan, tabung bekas suntik ini ditemukan saat tim memantau dan memeriksa kesehatan jajanan anak-anak di sekolah.

"Kami menemukan tabung bekas suntikan ini di pedagang mainan keliling," katanya.

Ia mengatakan, pedagang mainan keliling dengan bebas menjual tabung bekas kepada anak-anak di sekolah dan harga yang ditawarkan relatif murah.

"Harga tabung bekas ini hanya Rp1.000 per buah, sehingga banyak anak-anak yang membeli tabung suntik berbahaya itu," ujarnya.

Menurut dia, barang bekas di Puskesmas seperti suntikan lengkap dengan jarum akan dikumpulkan dengan limbah lain lalu dikirim ke RSUD Bangka Selatan untuk dimusnahkan.

"Alat kesehatan barang bekas dimusnahkan, untuk menghindari pemakaian barang-barang bekas ini," ujarnya.

Ia berharap pedagang mainan tidak lagi menjual barang berbahaya bagi anak-anak agar tidak menimbulkan penyakit menular berbahaya.

"Kami hanya memberikan pengarahan kepada pedagang mainan untuk tidak lagi menjual tabung suntik bekas dan peralatan kesehatan rumah sakit dan puskesmas bekas lainnya, karena ini akan membahayakan kesehatan anak-anak di daerah ini," ujarnya.

Pewarta: Juniardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016