Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pemerintah optimistis dapat menurunkan tingkat pengangguran pada 2025, mencapai target dalam kisaran 4,5-5 persen dari 4,8 persen yang tercatat pada 2024.
Ditemui wartawan usai rapat kerja tertutup dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu, Menaker Ida mengatakan tren lowongan kerja memperlihatkan kenaikan, dengan kenyataan bahwa beberapa jenis pekerjaan akan menghilang tapi disertai juga dengan munculnya jenis pekerjaan yang baru.
"Optimis. Karena kita lihat trennya (pengangguran) semakin turun," kata Ida menjawab pertanyaan wartawan.
Dia mengatakan rasa optimistis itu didasari bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan TPT per Agustus 2020 mencapai 7,07 persen, yang kemudian turun menjadi 6,26 persen pada Februari 2021.
TPT nasional kembali mengalami penurunan ketika tercatat mencapai 5,83 persen pada Februari 2022, 5,45 persen pada Februari 2023 dan kembali turun ke tingkat 4,82 persen pada Februari 2024.
"Bayangkan dari pernah mengalami 7 persen pada tahun 2020, kita sudah 4,8 itu capaian yang luar biasa. Trennya turun karena seiring dengan bonus demografi, kita banyak penduduk usia produktif, lapangan pekerjaan dalam dan luar negeri begitu terbuka, kita create lapangan pekerjaan baru, kita ciptakan wirausahawan baru," kata Ida.
Sebelumnya, dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada 16 Agustus lalu, Presiden Joko Widodo menargetkan angka pengangguran dapat ditekan dalam kisaran 4,5-5 persen setelah sebelumnya mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Ditemui wartawan usai rapat kerja tertutup dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Rabu, Menaker Ida mengatakan tren lowongan kerja memperlihatkan kenaikan, dengan kenyataan bahwa beberapa jenis pekerjaan akan menghilang tapi disertai juga dengan munculnya jenis pekerjaan yang baru.
"Optimis. Karena kita lihat trennya (pengangguran) semakin turun," kata Ida menjawab pertanyaan wartawan.
Dia mengatakan rasa optimistis itu didasari bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan TPT per Agustus 2020 mencapai 7,07 persen, yang kemudian turun menjadi 6,26 persen pada Februari 2021.
TPT nasional kembali mengalami penurunan ketika tercatat mencapai 5,83 persen pada Februari 2022, 5,45 persen pada Februari 2023 dan kembali turun ke tingkat 4,82 persen pada Februari 2024.
"Bayangkan dari pernah mengalami 7 persen pada tahun 2020, kita sudah 4,8 itu capaian yang luar biasa. Trennya turun karena seiring dengan bonus demografi, kita banyak penduduk usia produktif, lapangan pekerjaan dalam dan luar negeri begitu terbuka, kita create lapangan pekerjaan baru, kita ciptakan wirausahawan baru," kata Ida.
Sebelumnya, dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada 16 Agustus lalu, Presiden Joko Widodo menargetkan angka pengangguran dapat ditekan dalam kisaran 4,5-5 persen setelah sebelumnya mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024