Muntok (Antara Babel) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung memprediksikan pada 2013 kasus kematian ibu saat melahirkan akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Banyaknya kasus kawin muda menjadi kendala utama untuk menekan kematian ibu saat melahirkan, ini harus segera diseriusi oleh berbagai pihak, bukan hanya Dinkes," ujar Kepala Bidang Pelayanan Medik Dinkes Bangka Barat dr Rudi Faizul Badri di Muntok, Rabu.
Ia menjelaskan, kasus kematian ibu saat melahirkan pada semester pertama atau mulai Januari hingga Juni 2013 mencapai empat kasus, sedangkan selama 2012 jumlah kasus tersebut hanya lima kasus.
Untuk menekan peningkatan jumlah kasus tersebut, menurut dia, optimalisasi program keluarga berencana tentang pentingnya menghindari terjadinya perkawinan usia muda dinilai efektif untuk mengendalikan kasus itu.
"Kasus ini merupakan tugas bersama, kami siap berkoordinasi untuk bersama-sama melakukan gerakan khusus untuk menekan kematian ibu saat melahirkan hingga nol," katanya.
Rudi menambahkan, empat kasus yang sudah terjadi selama enam bulan pertama itu seluruhnya menimpa ibu usia muda yang terlambat ditangani tim medis saat akan melahirkan.
Menurut dia, keterlambatan penanganan itu karena si ibu beresiko tinggi itu karena kurangnya pemahaman tentang kesehatan kandungan dan keterlambatan tindakan medis yang dilakukan saat melahirkan.
"Ini sebenarnya bisa dicegah kalau si ibu beresiko tinggi itu memahami kesehatan ibu dan kandungannya, untuk pasangan muda memang masih kurang karena secara psikologis kurang siap," kata dia.
Selain mengencarkan program keluarga berencana, kata dia, dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga juga sebaiknya melakukan gerakan untuk pencegahan terjadinya kawin usia muda.
"Perketat program wajib belajar 12 tahun yang sudah dicanangkan, isi waktu senggang di luar jam sekolah dengan kegiatan positif dan pengenalan pendidikan reproduksi juga penting untuk mencegah terjadinya lawin muda," katanya.
Selain itu, menurut dia, peran orang tua memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya juga menjadi salah satu faktor utama untuk tindak pencegahan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Banyaknya kasus kawin muda menjadi kendala utama untuk menekan kematian ibu saat melahirkan, ini harus segera diseriusi oleh berbagai pihak, bukan hanya Dinkes," ujar Kepala Bidang Pelayanan Medik Dinkes Bangka Barat dr Rudi Faizul Badri di Muntok, Rabu.
Ia menjelaskan, kasus kematian ibu saat melahirkan pada semester pertama atau mulai Januari hingga Juni 2013 mencapai empat kasus, sedangkan selama 2012 jumlah kasus tersebut hanya lima kasus.
Untuk menekan peningkatan jumlah kasus tersebut, menurut dia, optimalisasi program keluarga berencana tentang pentingnya menghindari terjadinya perkawinan usia muda dinilai efektif untuk mengendalikan kasus itu.
"Kasus ini merupakan tugas bersama, kami siap berkoordinasi untuk bersama-sama melakukan gerakan khusus untuk menekan kematian ibu saat melahirkan hingga nol," katanya.
Rudi menambahkan, empat kasus yang sudah terjadi selama enam bulan pertama itu seluruhnya menimpa ibu usia muda yang terlambat ditangani tim medis saat akan melahirkan.
Menurut dia, keterlambatan penanganan itu karena si ibu beresiko tinggi itu karena kurangnya pemahaman tentang kesehatan kandungan dan keterlambatan tindakan medis yang dilakukan saat melahirkan.
"Ini sebenarnya bisa dicegah kalau si ibu beresiko tinggi itu memahami kesehatan ibu dan kandungannya, untuk pasangan muda memang masih kurang karena secara psikologis kurang siap," kata dia.
Selain mengencarkan program keluarga berencana, kata dia, dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga juga sebaiknya melakukan gerakan untuk pencegahan terjadinya kawin usia muda.
"Perketat program wajib belajar 12 tahun yang sudah dicanangkan, isi waktu senggang di luar jam sekolah dengan kegiatan positif dan pengenalan pendidikan reproduksi juga penting untuk mencegah terjadinya lawin muda," katanya.
Selain itu, menurut dia, peran orang tua memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya juga menjadi salah satu faktor utama untuk tindak pencegahan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013