Pemerintah Kabupaten belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai salah satu rujukan dalam membuat kebijakan perekonomian.

"Terutama terkait data inflasi yang dirilis pihak BPS bagi kami sangat penting sebagai rujukan untuk menentukan kebijakan," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Pemkab Belitunyg Timur Ikhwan Fahrozi di Manggar, Rabu.

Ia menjelaskan data inflasi yang dirilis pihak BPS setiap bulan sebagai gambaran dan dapat diketahui bagaimana inflasi mempengaruhi daya beli dan apa saja yang menyebabkan perubahan harga barang.

“Data inflasi sangat penting karena membantu kita membuat kebijakan yang bisa menjaga stabilitas harga dan melindungi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

BPS mencatat pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Kabupaten Belitung Timur sebesar 1,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,58.

Kepala BPS Kabupaten Beltim Dwi Widiyanto menyebutkan, sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks harga yang mempengaruhi kondisi inflasi tahunan.

Inflasi Agustus tahun 2024 terhadap Agustus 2023 (y-on-y) terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,43 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,91 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,86 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,89 persen.

Kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen, kelompok transportasi sebesar 0,62 persen  kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,34 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,26 persen; serta kelompok pendidikan sebesar 0,05 persen.

Ia mengatakan pada Agustus 2024 ada tiga komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi  yaitu bulat, ikan krisi dan ikan ekor kuning.

“Komoditas penyumbang inflasi yakni ikan bulat, ikan krisi dan ikan ekor kuning. Faktor penyebabnya karena pengaruh cuaca buruk sehingga harga ikan naik yang mempengaruhi harga komoditas,” ujarnya.

Sebaliknya, kelompok yang mengalami deflasi (penurunan IHK) secara y-on-y yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,20 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024