Muntok (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan apresiasi positif terhadap pelaksanaan pesta adat Suku Ketapik yang sudah digelar dalam 70 tahun terakhir di Desa Kacung, Kecamatan Kelapa.
"Sedekah kampung Suku Ketapik sudah ada sejak 1946. Kami berharap masyarakat tetap melestarikannya dengan kemasan yang lebih menarik agar bisa membantu geliat pariwisata daerah," kata Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Rozali di Muntok, Minggu.
Menurut dia, para pemangku adat Suku Ketapik patut mendapatkan apresiasi karena sudah 70 tahun secara terus menerus melaksanakan pesta sedekah kampung di desa itu dan selalu berlangsung meriah.
"Pemerintah kabupaten akan terus memberikan dukungan teknis dan penganggaran untuk pelestarian budaya seperti itu," katanya.
Ia menyebutkan di daerah itu terdapat sebanyak 64 desa/kelurahan yang berada di enam kecamatan dan saat ini sudah ada sebanyak 24 agenda pesta adat kampung.
Secara keseluruhan saat ini sudah ada sebanyak 69 unit sanggar kesenian di daerah itu, namun penyebarannya belum merata satu desa satu sanggar.
"Kami juga mendorong agar terbentuk minimal satu sanggar kesenian di setiap desa untuk mendukung pelaksanaan pesta adat desa dan pelestarian budaya yang ada di masyarakat setempat," kata dia.
Dengan terbentuknya satu sanggar satu desa, kata dia, ke depan diharapkan budaya masyarakat seluruh desa di daerah itu semakin tumbuh dan berkembang sehingga bisa mendukung sektor wisata sejarah dan budaya yang sedang digalakkan di daerah itu.
"Bangka Barat merupakan salah satu destinasi wisata Babel dalam bidang wisata sejarah dan budaya, kami berharap peran aktif sanggar bisa memberikan motivasi pelestarian dan kreasi seni dan budaya yang ada," katanya.
Selain dari sisi pemberdayaan masyarakat, kata dia, pemkab juga berharap Pemprov Babel bisa ikut berperan aktif dalam mendukung kepariwisataan Bangka Barat.
"Kami berharap dukungan Pemprov Babel untuk menetapkan Bangka Barat menjadi salah satu kawasan ekonomi khusus sektor pariwisata sehingga memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Sedekah kampung Suku Ketapik sudah ada sejak 1946. Kami berharap masyarakat tetap melestarikannya dengan kemasan yang lebih menarik agar bisa membantu geliat pariwisata daerah," kata Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Kebudayaan dan Informatika Kabupaten Bangka Barat, Rozali di Muntok, Minggu.
Menurut dia, para pemangku adat Suku Ketapik patut mendapatkan apresiasi karena sudah 70 tahun secara terus menerus melaksanakan pesta sedekah kampung di desa itu dan selalu berlangsung meriah.
"Pemerintah kabupaten akan terus memberikan dukungan teknis dan penganggaran untuk pelestarian budaya seperti itu," katanya.
Ia menyebutkan di daerah itu terdapat sebanyak 64 desa/kelurahan yang berada di enam kecamatan dan saat ini sudah ada sebanyak 24 agenda pesta adat kampung.
Secara keseluruhan saat ini sudah ada sebanyak 69 unit sanggar kesenian di daerah itu, namun penyebarannya belum merata satu desa satu sanggar.
"Kami juga mendorong agar terbentuk minimal satu sanggar kesenian di setiap desa untuk mendukung pelaksanaan pesta adat desa dan pelestarian budaya yang ada di masyarakat setempat," kata dia.
Dengan terbentuknya satu sanggar satu desa, kata dia, ke depan diharapkan budaya masyarakat seluruh desa di daerah itu semakin tumbuh dan berkembang sehingga bisa mendukung sektor wisata sejarah dan budaya yang sedang digalakkan di daerah itu.
"Bangka Barat merupakan salah satu destinasi wisata Babel dalam bidang wisata sejarah dan budaya, kami berharap peran aktif sanggar bisa memberikan motivasi pelestarian dan kreasi seni dan budaya yang ada," katanya.
Selain dari sisi pemberdayaan masyarakat, kata dia, pemkab juga berharap Pemprov Babel bisa ikut berperan aktif dalam mendukung kepariwisataan Bangka Barat.
"Kami berharap dukungan Pemprov Babel untuk menetapkan Bangka Barat menjadi salah satu kawasan ekonomi khusus sektor pariwisata sehingga memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016