Bangka Belitung, pulau kecil dengan keindahan alam yang sangat cantik, mata siapa yang tidak terpesona ketika melihatnya, siapa sangka ada kisah di balik keindahan itu.
Sangat banyak dampak besar dari korupsi timah senilai Rp300 triliun terhadap perekonomian masyarakat Bangka Belitung. Pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya terutama pantai, ternyata di dalamnya terdapat banyak lobang-lobang besar bekas penambangan timah, siapa sangka pulau kecil ini ternyata bisa menghasilkan Rp300 triliun, jumlah yang fantastis ternyata tidak di rasakan rakyat namun di telan oleh beberapa oknum tamak.
Di bagian tengah, terdapat tumpukan uang berwarna gelap, menjulang tinggi hingga langit, melambangkan jumlah uang yang dikorupsi. Uang ini terlihat menyerap cahaya, membuat sekitarnya semakin gelap. Di dekat tumpukan uang tersebut, ada beberapa orang berpakaian mewah yang terlihat serakah dan berkuasa, mewakili para pelaku korupsi. Berpenampilan mewah yang sangat glamor berbanding terbalik dengan masyarakat Bangka Belitung yang bekerja siang malam mencari timah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Di sisi lain, terlihat masyarakat Bangka Belitung yang sedang menderita. Warga lokal yang tampak sederhana, seperti nelayan dan petani, digambarkan berwajah murung. Ada pasar yang sepi, pabrik yang terbengkalai, dan anak-anak yang terkendala bersekolah karena dampak ekonomi yang parah, ternyata karena keserakahan beberapa oknum bukan hanya berdampak pada masyarakat yang bermata pencaharian sebagai penambang timah namun juga berdampak ke mata pencaharian masyarakat lainnya. Perbedaan yang sangat mencolok antara para pelaku korupsi yang hidup mewah dengan mayoritas masyarakat yang semakin terpuruk.
Sebagai tambahan, ada simbol-simbol khas Bangka Belitung seperti kapal nelayan di tepi pantai, tetapi kapal-kapal ini terlihat rusak dan tidak digunakan. Di langit, awan gelap menggantung, memberikan kesan bahwa korupsi ini seperti badai yang menghancurkan masa depan pulau tersebut.
Sangat terlihat kesenjangan sosial yang semakin lebar, ketidakadilan, dan bagaimana korupsi menghancurkan perekonomian dan kehidupan masyarakat pulau kecil ini, masyarakat yang sebagian besar masih bergantung pada pertambangan timah mengali krisis ekonomi yang parah, selain susah mencari timah timah tersebut tidak mudah di jual dan sulit untuk di cari.
Dari sini kita mengetahui karena beberapa oknum yang tamak memiliki dampak yang besar kepada kehidupan masyarakat kecil ini, uang yang sedikit untuk gaya hidup mereka jika untuk masyarakat setempat adalah uang besar yang bisa membangun perekonomian masyarakat Bangka Belitung.
*) Penulis adalah Romalyus Brizein Marolop Sitanggang, mahasiswa Universitas Bangka Belitung
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Sangat banyak dampak besar dari korupsi timah senilai Rp300 triliun terhadap perekonomian masyarakat Bangka Belitung. Pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya terutama pantai, ternyata di dalamnya terdapat banyak lobang-lobang besar bekas penambangan timah, siapa sangka pulau kecil ini ternyata bisa menghasilkan Rp300 triliun, jumlah yang fantastis ternyata tidak di rasakan rakyat namun di telan oleh beberapa oknum tamak.
Di bagian tengah, terdapat tumpukan uang berwarna gelap, menjulang tinggi hingga langit, melambangkan jumlah uang yang dikorupsi. Uang ini terlihat menyerap cahaya, membuat sekitarnya semakin gelap. Di dekat tumpukan uang tersebut, ada beberapa orang berpakaian mewah yang terlihat serakah dan berkuasa, mewakili para pelaku korupsi. Berpenampilan mewah yang sangat glamor berbanding terbalik dengan masyarakat Bangka Belitung yang bekerja siang malam mencari timah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Di sisi lain, terlihat masyarakat Bangka Belitung yang sedang menderita. Warga lokal yang tampak sederhana, seperti nelayan dan petani, digambarkan berwajah murung. Ada pasar yang sepi, pabrik yang terbengkalai, dan anak-anak yang terkendala bersekolah karena dampak ekonomi yang parah, ternyata karena keserakahan beberapa oknum bukan hanya berdampak pada masyarakat yang bermata pencaharian sebagai penambang timah namun juga berdampak ke mata pencaharian masyarakat lainnya. Perbedaan yang sangat mencolok antara para pelaku korupsi yang hidup mewah dengan mayoritas masyarakat yang semakin terpuruk.
Sebagai tambahan, ada simbol-simbol khas Bangka Belitung seperti kapal nelayan di tepi pantai, tetapi kapal-kapal ini terlihat rusak dan tidak digunakan. Di langit, awan gelap menggantung, memberikan kesan bahwa korupsi ini seperti badai yang menghancurkan masa depan pulau tersebut.
Sangat terlihat kesenjangan sosial yang semakin lebar, ketidakadilan, dan bagaimana korupsi menghancurkan perekonomian dan kehidupan masyarakat pulau kecil ini, masyarakat yang sebagian besar masih bergantung pada pertambangan timah mengali krisis ekonomi yang parah, selain susah mencari timah timah tersebut tidak mudah di jual dan sulit untuk di cari.
Dari sini kita mengetahui karena beberapa oknum yang tamak memiliki dampak yang besar kepada kehidupan masyarakat kecil ini, uang yang sedikit untuk gaya hidup mereka jika untuk masyarakat setempat adalah uang besar yang bisa membangun perekonomian masyarakat Bangka Belitung.
*) Penulis adalah Romalyus Brizein Marolop Sitanggang, mahasiswa Universitas Bangka Belitung
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024