Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengawal secara ketat narasi berbau politik di laman media sosial, sebagai langkah antisipasi praktik kampanye negatif.

"Kita sudah siap mengawal tahapan kampanye, baik secara langsung maupun yang dilakukan di media sosial," kata Ketua Bawaslu Belitung Timur Danny Sugara di Manggar, Senin.

Ia tidak menampik media sosial berpotensi dijadikan tempat kegiatan kampanye hitam, ujaran kebencian yang memuat unsur SARA dan informasi-informasi hoaks.

“Hindari money politik, kampanye negatif, kampanye hitam (black campaigne), ujaran kebencian serta tidak memuat unsur-unsur SARA dan penyebaran berita hoaks,” ujar Danny.

Danny berharap deklarasi Pilkada damai yang sudah digaungkan sebelumnya dapat menjadi komitmen bersama dalam menciptakan pesta demokrasi yang jujur dan adil.

Helatan demokrasi, kata dia, dapat berjalan sukses dengan keterlibatan semua unsur pemangku kepentingan dan elemen masyarakat di daerah setempat.

“Selain peran penyelenggara pemilu khususnya pengawas pemilu, tentu peran seluruh pihak sangat dibutuhkan terutama masyarakat serta partai pengusung dan pendukung pasangan calon,” ujarnya.

Ia mengatakan  dalam menjalani proses Pilkada dibutuhkan kedamaian, toleransi, dan partisipasi masyarakat tanpa adanya konflik atau kekerasan. 

Maka dengan itu, Pilkada yang damai dapat diwujudkan dari  pentingnya  pelaksanaan apel siaga pengawasan kampanye dan deklarasi damai.

"Dalam kampanye kita harus mengedepankan integritas, adil, menghargai antar calon, antar pendukung dan seluruh elemen masyarakat selama pelaksanaan kampanye Pilkada 2024," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Joko Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024