Jakarta (Antara Babel) - Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dalam pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan Jenderal Rashad Mahmood membicarakan tentang penguatan kerja sama pertahanan antara lain pertukaran informasi alat utama sistem senjata (alutsista).

"Kami sudah menawarkan alutsista untuk mereka gunakan seperti panser anoa, senapan serbu, dan pesawat CN-235," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.

Selain dalam bidang alutsista, kerja sama pertahanan Pakistan dan Indonesia sudah terjalin sangat lama, ditandai dengan pertukaran siswa sekolah staf dan komandan angkatan mulai dari darat, laut, dan udara, serta staf Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas RI).

Wiranto juga sempat mengungkapkan pengalamannya berlatih bersama rekan prajurit dari Pakistan saat menjalani pendidikan Seskoad pada 1982.

"Hubungan kedua angkatan bersenjata sangat akrab. Jenderal Rashad Mahmood meminta hubungan ini terus dipelihara dan dikembangkan," kata Wiranto.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Panglima ABRI itu juga menyampaikan perhatian khusus pemerintah Indonesia untuk memerangi terorisme sebagai upaya mendorong perdamaian, persahabatan, dan kebersamaan di ASEAN.

"Mereka (pemerintah Pakistan) ingin Indonesia terus melakukan upaya untuk memimpin ASEAN karena perdamaian di kawasan punya pengaruh (positif) terhadap negara lain seperti Pakistan," kata dia.

Pewarta: Yashinta Difa

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016