Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar kegiatan sosialisasi dan edukasi di SMP Negeri 7 Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
 
Seorang remaja tidak bisa lagi disebut sebagai anak-anak, akan tetapi dia juga belum cukup untuk disebut sebagai dewasa.

Pada masa remaja, mereka akan dilanda dengan rasa keingintahuan yang sangat tinggi, tindakan ini sering dilakukan dengan cara coba-coba atau hanya sekedar ingin tahu. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran pada diri mereka sendiri dan pada usia mereka ini bisa dikatakan masih labil sehingga emosi yang belum bisa terkontrol dan mudah untuk terpengaruh oleh pergaulan dan lingkungan sekitar mereka.

Kenakalan remaja sendiri adalah tindakan atau perilaku penyimpangan sosial yang tidak sesuai dengan norma dan adat istiadat yang ada di dalam masyarakat. Contohnya seperti tawuran, bolos sekolah, narkoba, seks bebas dan masih banyak lagi tindakan buruk yang dilakukan para remaja yang sering terjadi. Kenakalan remaja ini biasanya didominasi oleh kalangan anak SMP atau SMA.

Mengapa anak SMP atau SMA bisa dibilang sebagai kelompok yang mendominasi kenakalan remaja? Yaitu karena banyak masyarakat yang berpendapat bahwa memang benar kalangan anak SMP dan SMA lah yang sering kali melakukan tindakan yang menyimpang atau melanggar norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat, yang dimana pada usia mereka yang masih labil dan belum bisa berpikir panjang atas perilaku yang mereka lakukan baik itu positif ataupun negatif.
 
Kenakalan remaja ini sering kali disebabkan oleh faktor keluarga, dengan keluarga yang berantakan atau kedua orang tuanya sering bertengkar, keluarga yang terpecah atau kerap kali disebut sebagai broken home, sehingga emosi anak yang tidak terkontrol dan pada akhirnya menyebabkan sang remaja akan mencari hal-hal baru yang dapat menjerumuskan mereka pada pergaulan yang negatif.

Kenakalan remaja juga disebabkan oleh lingkungan pertemanan yang buruk atau salah pergaulan serta diri sendiri yang membawa pengaruh tidak baik, yang akan menimbulkan dampak negatif. Dan dampak tersebut tentu saja dapat mempengaruhi diri sendiri dan orang di sekitar.

Solusi yang dapat mencegah terjadinya kenakalan remaja yaitu dengan orang tua yang sudah seharusnya berperan untuk mendidik seorang anak dengan kasih sayang dan perhatian serta memberikan ajaran agama yang baik agar seorang anak tersebut dapat merasakan kenyamanan dan aman di dalam keluarga itu sendiri. Selain itu, upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja yaitu,harus pintar memilih pergaulan dan lingkungan yang baik.
 
Dalam menyikapi permasalahan tersebut, tentang maraknya kasus kenakalan remaja pada saat ini, enam mahasiswa jurusan ilmu politik dengan dosen pembimbing Waldimer Pasaribu, S.Psi.,M.Si. melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi pada sekolah SMP Negeri 7 Pangkalpinang, yaitu salah satu upaya untuk dapat mencegah atau mengurangi perilaku kenakalan remaja yang dapat merugikan orang lain dan tentunya diri mereka sendiri.

Sosialisasi dan edukasi yang dilakukan agar bisa membantu para remaja untuk dapat memahami dampak negatif dari kenakalan remaja, membantu para remaja menghindari perilaku menyimpang, juga memberikan solusi kepada para remaja agar mereka mengetahui bagaimana cara mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab, serta meningkatkan kesadaran para remaja bahwa perilaku atau tindakan kenakalan remaja adalah perbuatan yang tidak baik dan jika terus dilakukan bisa merusak diri dan masa depan.
 
*) Penulis adalah Nezya Syarifah, Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) jurusan ilmu sosial dan ilmu politik
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Nezya Syarifah, dkk *)

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024