PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Belitung memperingati hari batik nasional dengan menyalurkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) program Srikandi Movement berupa pemberdayaan perempuan disabilitas melalui pelatihan membatik. 

Program yang bertemakan  Women Support Women Srikandi PLN (pegawai perempuan PLN) berkolaborasi dengan Rumah Batik Kelekak Belitung. Tidak hanya mendapatkan pelatihan para peserta juga diberikan bantuan bahan dan peralatan untuk membatik. 

Program ini mendapatkan dukungan penuh pemerintah daerah kabupaten Belitung khusunya dari Dinas Sosial Kabupaten Belitung. Tentunya kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi lokal perempuan, khususnya di Kelurahan Air Ketekok, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung.

Manager UP3 Belitung, Hariani menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung pemberdayaan perempuan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama perempuan penyandang disabilitas.

“Melalui pelatihan membatik ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi perempuan penyandang disabilitas. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, diharapkan mereka dapat lebih mandiri secara ekonomi dan mampu berkontribusi untuk keluarga dan komunitasnya,” kata Hariani.

Sementara Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kabupaten Belitung, Kasimin menyampaikan apresiasinya kepada PLN UP3 Belitung khususnya Srikandi PLN.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif PLN dalam memberdayakan para perempuan disabilitas di Rumah Batik Kelekak. Ini merupakan langkah penting untuk membantu masyarakat yang berada dalam kelompok penyandang disabilitas agar lebih mandiri secara ekonomi," kata Kasimin.

Owner Rumah Batik Kelekak, Diana mengungkapkan dalam pelatihan ini semoga peserta pelatihan yang terdiri dari 16 orang yang 4 diantaranya Disabilitas mendapatkan keterampilan membatik yang baik, sehingga hasil kain batiknya bisa bernilai ekonomi.

“Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas dukungan dan pelatihan yang diberikan kepada para wanita penyandang disabilitas. Dengan ini, mereka mendapatkan keterampilan yang bertujuan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkap Diana Ketua Rumah Batik Kelekak.

Kehadiran Srikandi PLN dalam program ini sejalan dengan upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dimana kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan menjadi elemen penting dalam Pilar Sosial program Environment, Social and Governance (ESG). Selain pelatihan, PLN melalui program Srikandi Movement juga mendukung kelompok usaha ini dengan memberikan bantuan sarana/prasarana produksi.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung, Dini Sulistyawati, berharap program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi, tetapi juga memberikan kepercayaan diri bagi para perempuan.

“Memberdayakan perempuan penyandang disabilitas adalah salah satu cara untuk memutus lingkaran kemiskinan. Dengan pelatihan dan akses ke peluang ekonomi, kami turut berupaya membantu mereka mencapai kemandirian,” jelasnya.

Kegiatan ini juga diisi dengan sesi membatik bersama antara para ibu-ibu Rumah Batik Kelekak, Srikandi PLN, Persatuan Istri Karyawan dan Karyawati (PIKK) PLN dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Belitung.

Pewarta: Try M Hardi

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024