Menteri Sekretaris Negara Pratikno memastikan Presiden Joko Widodo akan menghadiri agenda pelantikan presiden dan wakil presiden periode 20242029 di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 2024.
"Insyaallah datang, jadi Pak Presiden memang sejak awal dan mengatakan akan datang di pelantikan, so pastilah, so pasti, Pak Presiden hadir di pelantikan nanti 20 Oktober," kata Mensesneg Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Pratikno mengatakan kehadiran Presiden Jokowi dalam acara pelantikan presiden-wapres terpilih tidak bersifat wajib secara protokoler.
"Kalau aturan sih nggak ada, tetapi selama ini presiden memang hadir, ujarnya.
Pratikno mengingat kembali momen pelantikan pada tahun 2014, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono hadir, diikuti Presiden terpilih Jokowi dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla.
Ia mengatakan bahwa tradisi kehadiran presiden dan wakil presiden sebelumnya menjadi bagian penting dalam acara tersebut.
Usai menghadiri pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden, Jokowi akan bertolak lebih dulu menuju Istana Merdeka, Jakarta, untuk menghadiri rangkaian kegiatan, berupa pisah sambut.
"Karena Pak Presiden kan nanti acaranya pisah sambut, jadi Pak Presiden setelah pelantikan. Rencananya Pak Presiden ke-7 akan lebih dulu berangkat ke Istana Presiden, kemudian nanti Pak Presiden Prabowo menyusul untuk acara pisah sambut," katanya.
Mensesneg menambahkan Presiden Jokowi telah menandatangani sejumlah surat undangan untuk tamu negara dalam agenda pisah sambut kepala negara yang dijadwalkan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 20 Oktober 2024.
Namun, dia menjelaskan bahwa proses pengaturan acara masih berlangsung dan menunggu konfirmasi dari para tamu undangan.
"Nanti pasti dari Pak Prabowo akan mengatur bagaimana nanti pertemuan dengan para tamu negara yang hadir. Tapi, sekali lagi, itu masih dalam proses arrangement dari timnya Pak Prabowo bersama dengan Kemenlu dan Kemensetneg," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
"Insyaallah datang, jadi Pak Presiden memang sejak awal dan mengatakan akan datang di pelantikan, so pastilah, so pasti, Pak Presiden hadir di pelantikan nanti 20 Oktober," kata Mensesneg Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Pratikno mengatakan kehadiran Presiden Jokowi dalam acara pelantikan presiden-wapres terpilih tidak bersifat wajib secara protokoler.
"Kalau aturan sih nggak ada, tetapi selama ini presiden memang hadir, ujarnya.
Pratikno mengingat kembali momen pelantikan pada tahun 2014, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono hadir, diikuti Presiden terpilih Jokowi dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla.
Ia mengatakan bahwa tradisi kehadiran presiden dan wakil presiden sebelumnya menjadi bagian penting dalam acara tersebut.
Usai menghadiri pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden, Jokowi akan bertolak lebih dulu menuju Istana Merdeka, Jakarta, untuk menghadiri rangkaian kegiatan, berupa pisah sambut.
"Karena Pak Presiden kan nanti acaranya pisah sambut, jadi Pak Presiden setelah pelantikan. Rencananya Pak Presiden ke-7 akan lebih dulu berangkat ke Istana Presiden, kemudian nanti Pak Presiden Prabowo menyusul untuk acara pisah sambut," katanya.
Mensesneg menambahkan Presiden Jokowi telah menandatangani sejumlah surat undangan untuk tamu negara dalam agenda pisah sambut kepala negara yang dijadwalkan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 20 Oktober 2024.
Namun, dia menjelaskan bahwa proses pengaturan acara masih berlangsung dan menunggu konfirmasi dari para tamu undangan.
"Nanti pasti dari Pak Prabowo akan mengatur bagaimana nanti pertemuan dengan para tamu negara yang hadir. Tapi, sekali lagi, itu masih dalam proses arrangement dari timnya Pak Prabowo bersama dengan Kemenlu dan Kemensetneg," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024