Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bersumpah akan memberikan "balasan menghancurkan" atas setiap serangan Israel terhadap negaranya.
“Kami sarankan rezim Zionis (Israel) untuk tidak menguji tekad Iran,” katanya dalam sebuah acara di Teheran, Selasa, yang dihadiri duta besar Irak, Yaman, Lebanon, dan Suriah.
"Serangan apapun terhadap Iran akan ditanggapi dengan respons yang menghancurkan,” katanya memperingatkan.
Menurut Menlu Araghchi, serangan Hamas tahun lalu terhadap Israel “mengarah pada perkembangan signifikan yang tidak menguntungkan Tel Aviv.”
Dia memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur Iran “akan ditanggapi dengan respons yang tegas.”
Iran dalam siaga tinggi di tengah antisipasi respons segera Israel terhadap serangan rudal yang dilakukannya pada 1 Oktober 2024.
Serangan rudal Iran ke Israel itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional atas genosida rezim Zionis di Jalur Gaza yang kini memasuki tahun kedua.
Konflik bersenjata itu telah menyebar ke Lebanon ditandai dengan serangan udara besar-besaran Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.250 orang dan melukai lebih dari 3.600 lainnya sejak 23 September 2024.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang kawasan di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv tetap memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
“Kami sarankan rezim Zionis (Israel) untuk tidak menguji tekad Iran,” katanya dalam sebuah acara di Teheran, Selasa, yang dihadiri duta besar Irak, Yaman, Lebanon, dan Suriah.
"Serangan apapun terhadap Iran akan ditanggapi dengan respons yang menghancurkan,” katanya memperingatkan.
Menurut Menlu Araghchi, serangan Hamas tahun lalu terhadap Israel “mengarah pada perkembangan signifikan yang tidak menguntungkan Tel Aviv.”
Dia memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap infrastruktur Iran “akan ditanggapi dengan respons yang tegas.”
Iran dalam siaga tinggi di tengah antisipasi respons segera Israel terhadap serangan rudal yang dilakukannya pada 1 Oktober 2024.
Serangan rudal Iran ke Israel itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional atas genosida rezim Zionis di Jalur Gaza yang kini memasuki tahun kedua.
Konflik bersenjata itu telah menyebar ke Lebanon ditandai dengan serangan udara besar-besaran Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.250 orang dan melukai lebih dari 3.600 lainnya sejak 23 September 2024.
Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang kawasan di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Tel Aviv tetap memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.
Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024