Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meletus hingga mengeluarkan abu vulkanik dan pijaran api setinggi lebih kurang 1 kilometer dari atas puncaknya, Rabu pukul 22.23 WIT.

Kepala Badan Geologi M Wafid dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa aktivitas letusan tersebut teramati dengan jelas oleh petugas di pos pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

Petugas pos pengamatan mendapati aktivitas letusan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 9.6 mm dan durasi lebih kurang 6 menit 18 detik.

Badan Geologi masih menetapkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Level III atau Siaga berdasarkan hasil analisa atas fenomena erupsi yang masih terjadi tersebut.

Oleh karena itu, masyarakat dan wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi, serta 4 kilometer pada arah barat laut utara dan selatan-tenggara dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung berupa masker dan kaca mata.

Gunung Lewotobi yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut tersebut adalah gunung berapi kembar terletak di bagian tenggara Pulau Flores dan terdiri atas dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.

Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Persiapan Padang Pasir, Nawokote, Persiapan Nawokote B, Pululera, Boru, dan Boru Kedang merupakan desa terdekat yang rawan terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, sehingga selalu dalam penanganan kebencanaan dari pemerintah daerah setempat.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024