Berkat Program Babel Academy Rosman Djohan Institute yang gagas Calon Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan, lima mahasiswa dan alumni berasal dari tiga kampus ternama di Rusia, Taiwan dan Thailand sukses menyelesaikan pendidikan sembari bekerja hingga memiliki bisnis sendiri di luar negeri.
Saat dikonfirmasi bersama kawan-kawan dari Rosman Djohan Institut, para mahasiswa ini pun berbagi pengalaman dalam menuntaskan pendidikannya di universitas ternama di Rusia, Taiwan dan Thailand.
Wawan Irawan, mahasiswa Ural Federal University Russia, yang mengikuti program Babel Academy menceritakan bahwa yang mendorongnya untuk berangkat ke luar negeri adalah dirinya sendiri.
"Saya memang berkeinginan ke luar negeri untuk mengubah nasib saya. Dulu saya bawa uang sangat sedikit dan hanya cukup untuk 1 bulan. Sejak awal disana Saya menjadi delivery makanan untuk mencukupi kehidupan saya sehari-hari," cerita Wawan.
Saat berada di luar negeri situasi sedang perang Rusia, namun karena ada perang itulah timbul ide untuk membuat bisnis pertukaran uang karena dirinya sangat suka membangun koneksi dna jaringan.
"Waktu itu lagi perang, dan karena ada perang itu timbul ide bisnis untuk pertukaran uang. Saya orangnya suka membangun koneksi dengan orang rusia dan Indonesia dan lewat itu saya dapat ide bisnis dan sampai sekarang saya menjalani bisnis itu hingga saya bisa ke Turki, berangkat umroh dan pergi ke negara lainnya," terang Wawan dengan semangat.
Selain Wawan, begitu juga Isti Widiharjanti, mahasiswa Khonkaen University Thailand menceritakan bahwa dirinya adalah salah satu peserta di Babel Academy yang di awal mengikuti program Babel Academy, saat awal pendaftaran sempat tidak lulus dan merasa putus asa, meski dirinya memiliki keinginan besar untuk bisa belajar ke luar negeri sampai Ia tidak pernah berhenti belajar bahasa inggris. Namun karena doa dan harapannya dirinya bisa lulus diakhir penerimaan.
"Dari 300 orang yang terpilih, saya salah satunya yang akhirnya bisa masuk. Diawali masuk kita dikumpulkan dan bersama kita harus berjuang mengikuti beberapa test hingga bisa diberangkatkan," ujarnya.
Selama tiga tahun mengikuti program Babel Academy, Isti juga merasakan bahwa program yang dicanangkan oleh Rosman Djohan Institute sangat bermanfaat untuk dirinya dan mereka yang ingin sekolah tanpa ada biaya.
"Ini program dari Ibu Melati dan Pak Erzaldi benar-benar sangat bermanfaat dan menjadi pencerahan bagi kami yang ingin sekolah tapi tidak ada biaya," ujarnya.
Isti juga berpesan kepada mereka calon mahasiswa agar jangan berhenti mengejar cita-cita karena Babel Academy ini sangat bermanfaat untuk dapat membangun putra putri daerah belajar hingga go internasional.
"Kami harap ini program terus berlanjut agar mereka yang berkeinginan besar tetap bisa bersekolah tanpa harus memikirkan biaya karena semua biaya full di biayai kampus tanpa ada dari Provinsi dan tidak membebani siapapun, dari living count, sampai research dibiayai oleh kampus," harap Isti.
Dari berbagai pengalaman ini, diketahui Program Babel Academy Rosman Djohan Institute telah berhasil menciptakan lulusan-lulusan yang diharapkan kedepan mampu menjadi generasi penerus yang akan mengharumkan serta membesarkan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kini, setelah program ini dinilai berhasil, Rosman Djohan Institute akan kembali menelurkan program-program serupa demi menjadikan masa depan Bangka Belitung menjadi lebih baik.
"Publikasi kerja sama antara LKBN ANTARA Biro Bangka Belitung dengan Tim Calon Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman)
(Publikasi kerja sama LKBN ANTARA Babel dengan Tim Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Babel Erzald Rosman - Yuri Kemal)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Saat dikonfirmasi bersama kawan-kawan dari Rosman Djohan Institut, para mahasiswa ini pun berbagi pengalaman dalam menuntaskan pendidikannya di universitas ternama di Rusia, Taiwan dan Thailand.
Wawan Irawan, mahasiswa Ural Federal University Russia, yang mengikuti program Babel Academy menceritakan bahwa yang mendorongnya untuk berangkat ke luar negeri adalah dirinya sendiri.
"Saya memang berkeinginan ke luar negeri untuk mengubah nasib saya. Dulu saya bawa uang sangat sedikit dan hanya cukup untuk 1 bulan. Sejak awal disana Saya menjadi delivery makanan untuk mencukupi kehidupan saya sehari-hari," cerita Wawan.
Saat berada di luar negeri situasi sedang perang Rusia, namun karena ada perang itulah timbul ide untuk membuat bisnis pertukaran uang karena dirinya sangat suka membangun koneksi dna jaringan.
"Waktu itu lagi perang, dan karena ada perang itu timbul ide bisnis untuk pertukaran uang. Saya orangnya suka membangun koneksi dengan orang rusia dan Indonesia dan lewat itu saya dapat ide bisnis dan sampai sekarang saya menjalani bisnis itu hingga saya bisa ke Turki, berangkat umroh dan pergi ke negara lainnya," terang Wawan dengan semangat.
Selain Wawan, begitu juga Isti Widiharjanti, mahasiswa Khonkaen University Thailand menceritakan bahwa dirinya adalah salah satu peserta di Babel Academy yang di awal mengikuti program Babel Academy, saat awal pendaftaran sempat tidak lulus dan merasa putus asa, meski dirinya memiliki keinginan besar untuk bisa belajar ke luar negeri sampai Ia tidak pernah berhenti belajar bahasa inggris. Namun karena doa dan harapannya dirinya bisa lulus diakhir penerimaan.
"Dari 300 orang yang terpilih, saya salah satunya yang akhirnya bisa masuk. Diawali masuk kita dikumpulkan dan bersama kita harus berjuang mengikuti beberapa test hingga bisa diberangkatkan," ujarnya.
Selama tiga tahun mengikuti program Babel Academy, Isti juga merasakan bahwa program yang dicanangkan oleh Rosman Djohan Institute sangat bermanfaat untuk dirinya dan mereka yang ingin sekolah tanpa ada biaya.
"Ini program dari Ibu Melati dan Pak Erzaldi benar-benar sangat bermanfaat dan menjadi pencerahan bagi kami yang ingin sekolah tapi tidak ada biaya," ujarnya.
Isti juga berpesan kepada mereka calon mahasiswa agar jangan berhenti mengejar cita-cita karena Babel Academy ini sangat bermanfaat untuk dapat membangun putra putri daerah belajar hingga go internasional.
"Kami harap ini program terus berlanjut agar mereka yang berkeinginan besar tetap bisa bersekolah tanpa harus memikirkan biaya karena semua biaya full di biayai kampus tanpa ada dari Provinsi dan tidak membebani siapapun, dari living count, sampai research dibiayai oleh kampus," harap Isti.
Dari berbagai pengalaman ini, diketahui Program Babel Academy Rosman Djohan Institute telah berhasil menciptakan lulusan-lulusan yang diharapkan kedepan mampu menjadi generasi penerus yang akan mengharumkan serta membesarkan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kini, setelah program ini dinilai berhasil, Rosman Djohan Institute akan kembali menelurkan program-program serupa demi menjadikan masa depan Bangka Belitung menjadi lebih baik.
"Publikasi kerja sama antara LKBN ANTARA Biro Bangka Belitung dengan Tim Calon Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman)
(Publikasi kerja sama LKBN ANTARA Babel dengan Tim Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Babel Erzald Rosman - Yuri Kemal)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024