PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung mengajak wartawan yang bertugas di daerah itu mengunjungi Gardu Induk (GI) distribusi di Pulau Belitung, Jumat (18/10).
Dalam kunjungan tersebut, para wartawan diajak meninjau Gardu Induk Dukong berkapasitas 2 x30 MVA dengan rata-rata beban sekitar 27 MW.
Pada kegiatan tersebut, pihak PLN menjelaskan terkait operasi gardu induk (GI) Dukong dalam pendistribusian listrik termasuk kendala dan penanganannya.
Manajer PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Belitung, Teddy Mardona mengatakan peran gardu induk (GI) Dukong cukup penting, karena GI ini berperan untuk melakukan transnfer listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah dan selanjutnya ditransfer ke rumah-rumah pelanggan.
"GI dukong mempunyai peran yang sangat penting dalam menyalurkan daya dari pembangkit utama. Karena daya yang disalurkan ke pelanggan-pelanggan juga harus melalui GI Dukong. Sedangkan pembangkit utamanya ada di GI Suge," katanya.
Ia menyebutkan, dalam pendistribusian listrik dari pembangkit utama di GI Suge menuju ke GI Manggar melalui 489 tower SUTT dengan rincian SUTT Suge - Dukong sepanjang 40,48 kms sebanyak 83 tower dan SUTT Dukong - Manggar sepanjang 140 kms sebanyak 386 tower.
Ia mengatakan, GI Dukong mempunyai pola operasi secara remote dan bisa dikendalikan dari jarak jauh yaitu dari ULTG Belitung.
"Untuk gangguan yang terjadi kebanyakan karena petir, apalagi sudah memasukin musim hujan. Tetapi kami memiliki alat proteksi untuk mencegah gangguan agar tidak terlalu meluas dan bisa diperbaiki dengan cepat," katanya.
Terkait kendala, kata Teddy, jika dibandingkan dengan tahun kemarin secara trafik gangguan pada tahun ini sudah turun.
"Untuk proteksi petir, terus dilakukan pemeliharaan dan penambahan alat proteksi agar tidak banyak terjadi gangguan," katanya.
Ia mengungkapkan sampai saat ini kondisi tiga gardu induk di Belitung dengan total kapasitas trafo 180 MVA dalam kondisi normal untuk melayani pelanggan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Dalam kunjungan tersebut, para wartawan diajak meninjau Gardu Induk Dukong berkapasitas 2 x30 MVA dengan rata-rata beban sekitar 27 MW.
Pada kegiatan tersebut, pihak PLN menjelaskan terkait operasi gardu induk (GI) Dukong dalam pendistribusian listrik termasuk kendala dan penanganannya.
Manajer PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Belitung, Teddy Mardona mengatakan peran gardu induk (GI) Dukong cukup penting, karena GI ini berperan untuk melakukan transnfer listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah dan selanjutnya ditransfer ke rumah-rumah pelanggan.
"GI dukong mempunyai peran yang sangat penting dalam menyalurkan daya dari pembangkit utama. Karena daya yang disalurkan ke pelanggan-pelanggan juga harus melalui GI Dukong. Sedangkan pembangkit utamanya ada di GI Suge," katanya.
Ia menyebutkan, dalam pendistribusian listrik dari pembangkit utama di GI Suge menuju ke GI Manggar melalui 489 tower SUTT dengan rincian SUTT Suge - Dukong sepanjang 40,48 kms sebanyak 83 tower dan SUTT Dukong - Manggar sepanjang 140 kms sebanyak 386 tower.
Ia mengatakan, GI Dukong mempunyai pola operasi secara remote dan bisa dikendalikan dari jarak jauh yaitu dari ULTG Belitung.
"Untuk gangguan yang terjadi kebanyakan karena petir, apalagi sudah memasukin musim hujan. Tetapi kami memiliki alat proteksi untuk mencegah gangguan agar tidak terlalu meluas dan bisa diperbaiki dengan cepat," katanya.
Terkait kendala, kata Teddy, jika dibandingkan dengan tahun kemarin secara trafik gangguan pada tahun ini sudah turun.
"Untuk proteksi petir, terus dilakukan pemeliharaan dan penambahan alat proteksi agar tidak banyak terjadi gangguan," katanya.
Ia mengungkapkan sampai saat ini kondisi tiga gardu induk di Belitung dengan total kapasitas trafo 180 MVA dalam kondisi normal untuk melayani pelanggan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024