Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan sejumlah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) agar semakin mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Penjabat sementara Bupati Bangka Barat, Hendriwan di Mentok, Jumat, mengatakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan BLUD tersebut pihaknya telah mengundang perwakilan pegawai fasilitas kesehatan yang ada di daerah itu.
"Kita sudah melaksanakan pertemuan dengan Direktur Utama RSUD Sejiran Setason, Kabupaten Bangka Barat dan perwakilan dari delapan pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas) yang ada di Bangka Barat," kata Hendriwan.
Dalam pertemuan itu dirinya memberikan arahan terkait dengan pengelolaan BLUD secara menyeluruh, mulai dari pengelolaan agar berjalan optimal dan keberadaannya tepat sasaran.
Menurut dia, BLUD dibentuk agar pelayanan umum menjadi efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab, dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan.
"BLUD harus mampu memberikan manfaat yang sehat sejalan dengan praktik bisnis sehat," ujarnya.
Ia mengatakan, ke depan pengelolaan BLUD juga akan semakin banyak mendapatkan tantangan dalam hal pengelolaan, misalnya dari sisi internal permasalahan yang ditemui adalah keterbatasan sumber daya manusia yang belum memahami operasional BLUD.
Selain itu, kurangnya pemahaman mengenai konsep esensi dari BLUD dan keberadaannya belum dianggap sebagai prioritas juga akan menjadi tantangan eksternal yang harus segera dicarikan jalan keluar.
"Maka dari itu kita lakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi terkait BLUD secara menyeluruh. Semua perlu dijelaskan agar yang terkait itu mengerti pengelolaan BLUD, termasuk juga yang di eksternal," katanya.
Di Kabupaten Bangka Barat saat ini terdapat beberapa fasilitas kesehatan yang telah berstatus BLUD, yaitu RSUD Sejiran Setason, Puskesmas Mentok, Puskesmas Kelapa, Puskesmas Sekarbiru dan Puskesmas Tempilang.
Dengan adanya edukasi dan pendampingan yang dilakukan diharapkan seluruh BLUD semakin maju dan mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024
Penjabat sementara Bupati Bangka Barat, Hendriwan di Mentok, Jumat, mengatakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan BLUD tersebut pihaknya telah mengundang perwakilan pegawai fasilitas kesehatan yang ada di daerah itu.
"Kita sudah melaksanakan pertemuan dengan Direktur Utama RSUD Sejiran Setason, Kabupaten Bangka Barat dan perwakilan dari delapan pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas) yang ada di Bangka Barat," kata Hendriwan.
Dalam pertemuan itu dirinya memberikan arahan terkait dengan pengelolaan BLUD secara menyeluruh, mulai dari pengelolaan agar berjalan optimal dan keberadaannya tepat sasaran.
Menurut dia, BLUD dibentuk agar pelayanan umum menjadi efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab, dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan.
"BLUD harus mampu memberikan manfaat yang sehat sejalan dengan praktik bisnis sehat," ujarnya.
Ia mengatakan, ke depan pengelolaan BLUD juga akan semakin banyak mendapatkan tantangan dalam hal pengelolaan, misalnya dari sisi internal permasalahan yang ditemui adalah keterbatasan sumber daya manusia yang belum memahami operasional BLUD.
Selain itu, kurangnya pemahaman mengenai konsep esensi dari BLUD dan keberadaannya belum dianggap sebagai prioritas juga akan menjadi tantangan eksternal yang harus segera dicarikan jalan keluar.
"Maka dari itu kita lakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi terkait BLUD secara menyeluruh. Semua perlu dijelaskan agar yang terkait itu mengerti pengelolaan BLUD, termasuk juga yang di eksternal," katanya.
Di Kabupaten Bangka Barat saat ini terdapat beberapa fasilitas kesehatan yang telah berstatus BLUD, yaitu RSUD Sejiran Setason, Puskesmas Mentok, Puskesmas Kelapa, Puskesmas Sekarbiru dan Puskesmas Tempilang.
Dengan adanya edukasi dan pendampingan yang dilakukan diharapkan seluruh BLUD semakin maju dan mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Editor : Bima Agustian
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024