Budi Arie Setiadi resmi dilantik menjadi Menteri Koperasi (Menkop) pada Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Pada era kabinet sebelumnya, pria yang lahir di Jakarta pada 20 April 1969 tersebut menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sejak 17 Juli 2023, menggantikan Johnny G Plate.

Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia 2019-2023.

Anak dari pasangan Joko Asmoro dan Pudji Astuti tersebut menempuh pendidikan dasar di SD Marsudirini, Jakarta Utara, dan lulus dari sekolah menengah pertama di lembaga yang sama.

Ia pun melanjutkan pendidikan di SMA Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, dan lulus pada 1988. Sementara pendidikan tingginya ditempuh dengan mengambil S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia (UI) dan lulus pada 1996.

Selama berkuliah, Budi Arie pernah menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI pada 1993-1994 dan anggota Presidium Senat Mahasiswa UI pada 1994-1995.

Baca juga: Prabowo tugaskan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Koperasi dan Ferry Juliantono jadi wamen

Ia juga tercatat aktif dalam dunia jurnalistik sejak berstatus mahasiswa dengan menjadi Redaktur Pelaksana (Redpel) Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993-1994.

Saat gelombang reformasi melanda Indonesia pada 1998, ia mendirikan surat kabar bernama "BERGERAK". Ia juga tercatat sebagai pendiri dan jurnalis warta mingguan ekonomi Kontan hingga 2001.

Suami dari Zara Murzandina tersebut kemudian melanjutkan pendidikan S2 Manajemen Pembangunan Sosial di Universitas Indonesia dan menyelesaikan studinya pada 2006.

Ia mulai terjun ke dunia politik sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan pernah menjabat sebagai ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDIP DKI Jakarta 2005-2010.

Pada Agustus 2013, ia mendirikan PROJO, kelompok relawan Presiden RI ke-7 Joko Widodo, dan menjadi ketua umum organisasi tersebut hingga sekarang.

Saat menjadi Menkominfo, Budi Arie berhasil menyelesaikan pembangunan 5.321 Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) dari total 5.618 BTS 4G yang ditargetkan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Ia juga dikenal aktif memberantas praktik judi online. Di bawah kepemimpinannya, Kominfo telah melakukan pemutusan akses terhadap 3,8 juta konten bermuatan judi online sejak 17 Juli 2023 hingga 9 Oktober 2024.

Kementerian tersebut juga telah memblokir setidaknya 31.751 sisipan halaman judi pada situs lembaga pendidikan dan lebih dari 31.812 sisipan halaman judi pada lembaga pemerintahan.

Budi Arie juga dinilai berhasil menjaga ruang publik yang damai dan aman selama perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Jajarannya juga berhasil mengembalikan dana Rp3,5 triliun dari proyek infrastruktur digital Hot Backup Satellite (HBS) kepada negara usai Satuan Tugas (Satgas) BAKTI Kominfo memutuskan penghentian proyek satelit HBS tersebut pada 19 Oktober 2023 kepada pemenang proyek yakni Kemitraan Nusantara Jaya (KNJ).

Penghentian proyek dilakukan seiring telah berhasilnya peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) dari Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat, pada 19 Juni 2023 lalu.

Dengan begitu, pembayaran yang telah dilakukan oleh pemerintah senilai Rp3,5 triliun ditambah cost of money telah dikembalikan oleh KNJ.

Pengembalian tersebut menguntungkan bagi negara, karena anggaran bisa dipakai untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas satelit SATRIA-1, serta memperkuat jaringan konektivitas di daerah 3T.

Kini, sebagai Menteri Koperasi, Budi Arie menyatakan bahwa ia ditugasi untuk meningkatkan tata kelola dan kapasitas pengelola koperasi di seluruh Indonesia.

Untuk memperlancar tugas barunya, ia bahkan telah menemui mantan Menteri Koperasi dan Usaha, Kecil, Menengah (Menkop UKM) era Kabinet Indonesia Maju Teten Masduki pada Jumat (18/10), untuk membahas rencana kerja pada masa transisi pemerintahan baru.

Pertemuan tersebut terjadi usai ia dipanggil Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10).

Saat itu, ia hanya mengungkapkan bahwa diminta untuk membantu Prabowo dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tanpa memberikan keterangan posisi yang akan ia jabat. 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024