Banjarnegara (Antara Babel) - Sebanyak 313 warga Dusun Kaliwadas, Desa Mlaya, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengungsi akibat longsor di perbukitan yang berada di atas permukiman sehingga mengancam rumah-rumah warga.

"Mereka mengungsi di empat titik pengungsian. Selain rumah mereka terancam longsoran, jalan menuju Dusun Kaliwadas, Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, juga tertutup material longsoran," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio di Banjarnegara, Kamis.

Menurut dia, pihaknya saat ini sedang mengupayakan pembukaan akses jalan yang tertimbun longsor dengan mengerahkan alat berat.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga membuka pos komando (posko) di Balai Desa Mlaya untuk distribusi bantuan logistik kepada warga.

Menyinggung soal kemungkinan warga setempat direlokasi ke tempat yang aman, dia mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Badan Geologi.

Sementara itu, Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan bahwa kejadian tanah longsor di Dusun Kaliwadas dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur daerah itu dalam beberapa hari terakhir.

Menurut dia, kejadian itu juga mengakibatkan seorang warga bernama Warno (33) terluka karena tertimpa longsoran.

"Korban saat ini telah berada di RSUD Banjarnegara untuk menjalani perawatan," katanya.

Terkait dengan akses jalan yang tertimbun longsor, dia menyebutkan sedikitnya ada tujuh titik longsoran sehingga warga menjadi terisolasi.

Menurut dia, jarak dari pusat Desa Mlaya menuju Dusun Kaliwadas sebenarnya hanya 6 kilometer.

Karena akses jalannya tertutup longsoran, kata dia, untuk menjangkau Dusun Kaliwadas harus memutar sejauh 80 kilometer dengan melewati Kecamatan Karangkobar, Kalibening, dan Pandanarum dengan jarak hingga 80 km.

"Kami bersama sukarelawan dan warga telah bekerja bakti menyingkirkan material longsoran yang menutup akses jalan. Saat ini akses jalan yang tertutup longsoran sudah bisa dilalui kendaraan roda dua, sedangkan kendaraan roda empat belum bisa," katanya.

Menurut dia, pihaknya telah mengecek lokasi longsor dengan didampingi perangkat desa setempat.

Berdasarkan pengamatan secara visual, kata dia, kondisi tanah di atas mahkota yang berjarak kurang lebih 300 meter dari permukiman warga dengan ketinggian kurang lebih 80 meter dan estimasi kemiringan 70 derajat sampai saat ini masih terasa bergerak.

Ia mengatakan bahwa logistik yang sangat dibutuhkan warga yang mengungsi berupa sembako, alas tidur, selimut, perlengkapan mandi, dan sebagainya.

"Saat ini, di Dusun Kaliwadas tidak ada sumber energi listrik karena jaringan listrik terputus akibat tertimpa pohon yang roboh. Selain itu, belum ada tim kesehatan yang siaga di lokasi pengungsian," katanya.

Ia mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri 2 Mlaya untuk sementara diliburkan hingga batas waktu yang belum ditentukan karena selain berdekatan dengan longsoran, tanah di dekatnya juga longsor dan saat ini hanya berjarak sekitar 2 meter dari gedung sekolah.

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016