Tiga anak Palestina menjadi korban luka dalam serangan drone Israel ke sebuah fasilitas medis saat berlangsungnya kampanye vaksinasi polio di Gaza City pada Sabtu (2/11), menurut sejumlah narasumber medis Palestina.

Ketiga anak tersebut dilarikan ke Rumah Sakit al-Ahli Arab setelah serangan tersebut menghantam Klinik Sheikh Radwan di bagian utara Gaza City, kata staf medis kepada Xinhua.

Belum ada pernyataan resmi dari militer Israel terkait insiden tersebut.

Insiden itu terjadi ketika para tenaga kesehatan melaksanakan kampanye vaksinasi polio darurat di Gaza City untuk anak-anak berusia di bawah 10 tahun.

Kampanye vaksinasi ini telah dimulai di Gaza tengah dan selatan, tetapi tertunda di bagian utara akibat operasi militer yang masih berlangsung.

Secara terpisah, pejabat senior Hamas Izzat al-Rishq pada Sabtu menolak proposal baru-baru ini untuk jeda sementara dalam konflik tersebut.

Dia menyebut langkah itu sebagai "pengalihan belaka" yang gagal memenuhi tuntutan utama, termasuk penarikan militer Israel dan pemulangan warga Palestina yang terlantar.

"Kami terlibat secara positif dengan setiap proposal yang menjamin penghentian agresi dan penarikan pasukan Israel," kata al-Rishq dalam sebuah pernyataan.

Dia pun menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja memanfaatkan diskusi gencatan senjata sebagai "kedok" untuk melanjutkan operasi militernya.

Komentar al-Rishq tersebut muncul menyusul pengumuman Qatar dan Amerika Serikat baru-baru ini terkait negosiasi di Doha yang berfokus pada pembebasan sandera dan kemungkinan pengaturan gencatan senjata. 

Pewarta: Xinhua

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024