Ratusan pelajar tingkat sekolah dasar (SD) Negeri 6 Sungailiat Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendeklarasikan antiperundungan  atau bullying untuk menciptakan lingkungan sekolah yang saling menghormati perbedaan.

Kepala Sekolah UPTD SD Negeri 6 Sungailiat, Robiati di Sungailiat, Rabu, mengatakan deklarasi antiperundungan oleh ratusan siswa penting dilakukan sebagai sikap atau komitmen untuk mencegah perilaku perundungan yang dapat terjadi di lingkungan sekolah.

"Deklarasi ini pula wujud penerapan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) untuk mengembangkan karakter dan kompetensi siswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila," jelas dia.

Ia mengatakan perundungan di lingkungan sekolah menjadi kekhawatiran para tenaga pendidik dan para orang tua saat ini, sehingga melalui deklarasi orang tua tidak perlu takut dan khawatir lagi terjadi sesuatu kepada anak-anak saat berada di sekolah.

Kegiatan ini dapat menjadi bekal positif bagi pelajar dalam menghindari hal yang menyimpang sekaligus memberikan edukasi positif bagi generasi muda.

Kepala Seksi Kurikulum dan peserta Didik Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Edy Laksmono menyebut, penerapan P5 yang tertuang dalam kurikulum merdeka belajar.

"Kita berharap tidak terjadi lagi tindakan di sekolah seperti mencaci, memaki dan tindak kekerasan yang lain," jelas dia.

Deklarasi antiperundungan, Edy Laksmono menilai dapat menjadi perisai atau benteng untuk mencegah dan memutus mata rantai kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2024