Seiring konflik di Gaza terus berlanjut, penduduk daerah kantong yang terkepung itu berupaya keras menyediakan pendidikan bagi generasi muda, yang sering kali mengandalkan solusi darurat di tengah kekacauan.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), separuh dari anak-anak usia sekolah di Gaza kini melewatkan tahun kedua pendidikan formal mereka secara berturut-turut.
Sebuah studi yang didukung oleh Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Dekat (UNRWA) memperingatkan bahwa perang dapat memundurkan progres pendidikan bagi anak-anak dan kaum muda di Gaza hingga lima tahun, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan adanya "generasi yang hilang" dari kaum muda Palestina, yang secara permanen terluka oleh trauma dan keterbatasan.