Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh meminta masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi Human metapneumovirus (HMPV) di tanah air.
“Masyarakat tidak perlu panik karena HMPV bukanlah virus baru dan tidak berbahaya bagi sebagian orang yang terinfeksi,” kata Nihayatul dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Ia juga meminta masyarakat untuk mengikuti tahapan penanggulangan virus tersebut yang disusun oleh pemerintah. Nihayatul pun mengimbau masyarakat agar terus menjaga pola hidup sehat, termasuk mencuci tangan secara rutin, mengenakan masker jika merasa tak enak badan.
“Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala yang mencurigakan,” kata dia.
Berikutnya, Nihayatul mengatakan Komisi IX DPR RI akan terus memantau langkah pemerintah dalam mengantisipasi persebaran dan lonjakan kasus HMPV di Indonesia. Menurut dia, pemerintah tetap harus mewaspadai mutasi virus yang bisa meningkatkan tingkat penyebaran.
“Kami juga akan memastikan anggaran untuk penanganan penyakit menular dapat digunakan dengan optimal,” ujar dia.
Ia lalu menegaskan akan terus mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan, termasuk untuk memberikan akses cepat untuk diagnosis dan perawatan.
Pemerintah juga diminta untuk harus tetap terus meningkatkan upaya edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan virus ini. Hal itu, menurut dia, perlu dilakukan agar masyarakat mampu meminimalisasi penyebaran HMPV, terutama terhadap kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan kelompok masyarakat yang memiliki penyakit penyerta.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan tidak ada imbauan atau persiapan khusus bagi puskesmas dan rumah sakit dalam menangani HMPV, namun dia meminta hal itu dilaporkan apabila terdeteksi.
"Ini penyakit seperti flu biasa saja. Yang penting sekarang kita minta laporkan saja. Karena ada beberapa lab yang bisa melakukan panel tes virus ini. Jadi yang virus ini kalau ternyata terdeteksi, kita minta dilaporkan saja. Karena virus influenza kan banyak," kata Menkes Budi.
Dia menjelaskan HMPV sudah ditemukan di dunia sejak lama, yakni sejak 2001 dan tingkat fatalitasnya sangat rendah, sehingga sulit ditemukan. Menkes menilai proses penyembuhannya pun sama dengan flu biasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2025