Koba (Antara Babel) - Dua pelajar dari SMAN 1 Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Elfira Miranda dan Theodore Isaac, terpilih menjadi finalis dalam ajang penyelenggaraan "Toyota Eco Youth 10" yang dipelopori Toyota.

Senior Director PT Toyota Motor Manufacture Indonesia Edward, di Koba, Selasa, mengatakan Toyota Eco Youth 10 merupakan kompetisi lingkungan hidup yang dipelopori Toyota dan sudah berlangsung selama 10 tahun.

Ia menjelaskan, Toyota Eco Youth (TEY) merupakan salah satu Program CSR (corporate social responsibility) dari Toyota Indonesia yang menyasar kalangan siswa SMA sederajat untuk memperbaiki kualitas lingkungan.

"Pelajar SMAN 1 Koba ini masuk nominasi 25 besar nasional dari 2.534 proposal yang masuk kepada pihak panitia, dan kedua pelajar itu mengembangkan sebuah projek bernama Mini Teknologi Kelor atau Mitelor," ujarnya.  
    
Dia mengatakan, dari hasil presentasi dan uji coba lapangan tema yang diambil peserta dari SMAN I Koba ini benar-benar sangat baik, karena masalah kandungan logam dalam air limbah tambang sudah menjadi isu nasional yang harus dicari solusinya secara bersama agar semua pihak dapat menjaga lingkungan yang ada.  
    
"Terdapat tantangan untuk menetralisir kandungan logam di air kolong, saat musim kemarau selalu dimanfaatkan warga. Kesadaran ini telah menggerakkan dua orang siswa ini untuk mencari solusi bersama dari hal yang paling kecil," katanya pula.

Ia mengatakan, usaha dan karya pelajar SMAN I Koba bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena telah melalui uji laboratorium dan diharapkan karya ini bisa menjadi favorit dan urutan teratas dalam penjurian nasional yang akan dilakukan pada Desember 2016 ini.

Menurutnya, kompetisi ini didasari masih rendah kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, padahal sangat penting untuk menjaga lingkungan dan kelangsungan hidup makhluk hidup.

"Atas dasar itu, maka kami mengajak kalangan pelajar mengembangkan ide-ide kreatifnya demi pelestarian dan perbaikan kualitas lingkungan," ujarnya lagi.

Kepala SMAN I Koba Elfian Novriansjah menyatakan hasil karya anak didiknya didesain sangat sederhana dan biaya murah namun memiki manfaat yang sangat besar bagi kelestarian lingkungan.  
    
"Keberhasilan anak didik kami menembus 25 besar terbaik nasional ini menjadi bukti nyata bahwa kami di pelosok pun bisa meraih prestasi gemilang," ujarnya.

Menurut dia, melalui akses teknologi informasi yang semakin mudah sekarang ini, membuat kesempatan bagi pelajar di pelosok semakin terbuka untuk berkompetisi di tingkat nasional dalam berbagai kegiatan keilmuan.  
   
"Terus terang anak didik kami mengetahui kompetisi ini dari internet. Mudah-mudahan keikutsertaan kami yang langsung menembus 25 besar nasional ini bisa mengukir sejarah yang lebih baik," ujarnya pula.


Pewarta: Ahmadi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016