Pangkalpinang (Antara Babel) - Stok beras di gudang distributor sembako Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 3.120 ton atau berkurang dibandingkan pekan lalu mencapai 5.430 ton, karena tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi.

"Meskipun stok beras berkurang, namun tidak mempengaruhi harga yang masih bertahan normal Rp11.500 per kilogram," kata Kepala Disperindag Kepulauan Babel, Yuliswan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan 3.120 ton stok beras itu merupakan hasil pantauan petugas pekan ini di sejumlah gudang distributor sembako yaitu PT Bina Purnama Bersama 230 ton, PT Bangka Alam Sejahtera 210 ton, Akon 320 ton, Bulog 1.650 ton.

Selanjutnya stok beras di gudang Toko Hartono 42 ton, Toko Kim Nyuk 33 ton, UD Mawar Jaya Belitung 200 ton, CV AS 55 ton dan PT Gloubus Internusa Belitung 380 ton.

"Kami berharap distributor untuk menambah pasokan beras, guna mengantisipasi cuaca buruk yang menghambat distribusi beras dari Pulau Jawa dan Sumatera," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini produksi beras petani lokal baru 15 persen, sementara 85 persen didatangkan dari luar Pulau Bangka dan Belitung.

"Peluang kerawanan beras masih tinggi, apalagi kondisi cuaca di perairan yang mulai kurang bersahabat yang menghambat lalu lintas kapal dalam memasok kebutuhan dari luar daerah," ujarnya.

Menurut dia untuk mengantisipasi stok kurang dan harga beras naik tinggi, pihaknya terus meningkatkan koordinasi dengan Bulog, distributor dan pelabuhan agar dapat memprioritaskan bongkar muatan kapal bermuatan sembako.

"Mudah-mudahan peningkatan koordinasi dengan berbagai pihaknya ini dapat menekan potensi kelangkaan dan kenaikan harga sembako yang akan memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016