Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut proyek pembangkit listrik 35.000 Mega Watt (MW) masih jauh dari target yang direncanakan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan Perkembangan Pembangunan Proyek Listrik 35.000 MW yang digelar di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
"Informasi yang saya terima masih jauh dari yang kita inginkan, dari yang sudah kita rencanakan," katanya.
Presiden menerima informasi bahwa realisasi "COD" (commercial operational date) program pembangunan listrik 35.000 MW baru mencapai 36 persen dari target kumulatif pada 2016.
Sedangkan realisasi pembangkit COD Program TP1/TP2 reguler yang merupakan bagian dari program 7.000 MW mencapai 83 persen dari target kumulatif sampai 2016 atau 53 persen dari target keseluruhan.
"Dengan demikian realisasi COD pembangkit listrik secara keseluruhan sampai 24 Oktober 2016 masih 29,4 persen dari target keseluruhan," paparnya.
Oleh sebab itu, Presiden mengajak seluruh pihak terkait untuk bekerja lebih keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Menurut dia, pada dasarnya investor siap masuk sayangnya realisasi proyek masih demikian kecil.
Presiden menyatakan ingin mengetahui kendala lapangan yang menghambat pencapaian tersebut sehingga ia menggelar rapat terkait itu di Kantor Presiden.
"Saya ingin mengetahui kendala hambatan apa di lapangan apakah investornya, perizinannya yang masih berbelit-belit, apakah di pembebasan lahan, apakah di PPAnya ataukah di 'financial close'-nya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan Perkembangan Pembangunan Proyek Listrik 35.000 MW yang digelar di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
"Informasi yang saya terima masih jauh dari yang kita inginkan, dari yang sudah kita rencanakan," katanya.
Presiden menerima informasi bahwa realisasi "COD" (commercial operational date) program pembangunan listrik 35.000 MW baru mencapai 36 persen dari target kumulatif pada 2016.
Sedangkan realisasi pembangkit COD Program TP1/TP2 reguler yang merupakan bagian dari program 7.000 MW mencapai 83 persen dari target kumulatif sampai 2016 atau 53 persen dari target keseluruhan.
"Dengan demikian realisasi COD pembangkit listrik secara keseluruhan sampai 24 Oktober 2016 masih 29,4 persen dari target keseluruhan," paparnya.
Oleh sebab itu, Presiden mengajak seluruh pihak terkait untuk bekerja lebih keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Menurut dia, pada dasarnya investor siap masuk sayangnya realisasi proyek masih demikian kecil.
Presiden menyatakan ingin mengetahui kendala lapangan yang menghambat pencapaian tersebut sehingga ia menggelar rapat terkait itu di Kantor Presiden.
"Saya ingin mengetahui kendala hambatan apa di lapangan apakah investornya, perizinannya yang masih berbelit-belit, apakah di pembebasan lahan, apakah di PPAnya ataukah di 'financial close'-nya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016