Jakarta (ANTARA Babel) - Chef yang bekerja di Kedutaan Besar Korea Selatan, Adiguna Tumpuan, memberi tips agar bisa memasak masakan Korea.

"Kalau mau bisa yang penting sudah pernah mencicipi," katanya. Adiguna ditemui usai melakukan demo masak dalam K-Food Festival, Sabtu.

Menurut dia, memasak masakan Korea tidak terlalu sulit asal sudah punya resep serta pernah mencicipi.

"Tinggal cari resepnya di internet, terus dicoba," katanya.

Adiguna mengatakan perbedaan masakan Korea dengan Indonesia yang paling mencolok adalah cara penyajiannya.

Masakan Indonesia menyajikan nasi serta lauk pauk dalam satu piring. Berbeda dengan masakan Korea yang disajikan dengan mangkuk kecil dengan jenis yang bermacam-macam.

Masakan Korea juga menggunakan peralatan makan yang bagus. "Penyajiannya lebih rapi," katanya.

Adiguna bisa memberi ciri khas masakan Korea karena dia dua tahun menekuni masakan Korea ditambah satu tahun bekerja sebagai chef di Kedubes Korea Selatan.

Masakan Korea kurang menggunakan bumbu dibandingkan masakan Jepang dan Cina. "Masakan Korea lebih mild. Kalau masakan Jepang mereka menggunakan tambahan saus yang rasanya cukup kuat," katanya.

Dia mencontohkan aamgyetang (ayam rebus yang diisi beras). Adiguna tak menambahkan garam dalam memasak ayam yang diisi dengan beras kemudian direbus dengan berbagai macam bumbu herbal seperti ginseng, jahe serta jujube.

"Saya masak (samgyetang) enggak pakai garam," katanya. Dia tidak menampik bahwa makanan Korea yang sudah mulai masuk ke Indonesia banyak yang mengalami penyesuaian dengan lidah Indonesia.

"Bulgogi di Indonesia terasa lebih manis dibandingkan dengan bulgogi asli," katanya.

Dia bahkan pernah membuat Bibimbap (nasi campur Korea) namun dengan menggunakan sayuran yang ada di Indonesia seperti labu siam dan bayam.

Rasa Koreanya tetap ada karena menggunakan Gochujang (pasta cabai)," katanya.

Pewarta:

Editor : Ida


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012