Sungailiat (Antara Babel) - Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan penelitian ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan 711 Laut Cina Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Menurut  Peneliti Balitbang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Septa Prihantara di Sungailiat, Jumat, mengatakan, penelitian yang dilakukannya terdiri atas produksi ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) untuk masing-masing jenis hasil tangkapan nelayan setempat yang menggunakan berbagai jenis alat tangkap perikanan yang disahkan.

"Sempel ikan hasil tangkapan nelayan yang kami lakukan penelitian adalah adalah jenis ikan tenggiri," katanya.

Menurut dia, kegiatan penelitian ini sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan ikan dan mencegah aktivitas penangkapan ikan berlebih atau "over fishing,".

"Hasil kajian ini nantinya akan  dipergunakan sebagai landasan merumuskan kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan secara akurat dan cermat," katanya.

Ia mengatakan, Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor  01/MEN/2009 tentang Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia telah menetapkan pembagian WPP menjadi 11 WPP.

"WPP 711 meliputi Laut China Selatan, perairan Selat Karimata dan Laut Natuna," katanya.

Ia mengatakan, karakteristik ikan di masing-masing WPP tentu akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah aktivitas penangkapan oleh nelayan.

"Jenis ikan di suatu perairan laut yang kurang dilakukan penangkapan oleh nelayan cenderung ikannya lebih besar dibandingkan dengan perairan laut yang jumlah penangkapannya lebih banyak," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016