Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong masyarakat untuk memulihkan lahan kritis menjadi produktif dan bernilai ekonomis.
"Tidak dipungkiri di daerah ini banyak lahan kritis akibat aktivitas penambangan bijih timah, justeru itu harus dipulihkan kembali dengan menyulap lahan kritis menjadi produktif," kata Plt Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, di antara upaya memulihkan lahan kritis tersebut adalah dengan mengolahnya kembali menjadi lahan pertanian dengan pola diseminasi yaitu menggabungkan areal pertanian dengan peternakan.
"Memang program ini membutuhkan waktu cukup lama untuk memulihkan lahan kritis, justeru itu membutuhkan tekad yang kuat dan semangat yang tinggi dari masyarakat," ujarnya.
Pemerintah daerah kata dia tentu terus mendorong dengan membuat program yang mengarahkan kepada sektor pertanian dan para penyuluh tetap menjadi ujung tombak di lapangan.
"Ini juga secara tidak langsung membantu program reklamasi lahan yang rusak akibat aktivitas penambangan bijih timah yang dilakukan secara sporadis atau tidak memperhatikan aspek ramah lingkungan," ujarnya.
Pihaknya siap bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Sumberdaya Lahan Pertanian dan Badan Penelitian Pengembangan Pertanian Provinsi Babel.
"Intinya kami mengajak masyarakat untuk peduli dan melestarikan lingkungan untuk kehidupan yang lebih baik karena merusak alam sama artinya merusak masa depan anak cucu kita," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Tidak dipungkiri di daerah ini banyak lahan kritis akibat aktivitas penambangan bijih timah, justeru itu harus dipulihkan kembali dengan menyulap lahan kritis menjadi produktif," kata Plt Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, di antara upaya memulihkan lahan kritis tersebut adalah dengan mengolahnya kembali menjadi lahan pertanian dengan pola diseminasi yaitu menggabungkan areal pertanian dengan peternakan.
"Memang program ini membutuhkan waktu cukup lama untuk memulihkan lahan kritis, justeru itu membutuhkan tekad yang kuat dan semangat yang tinggi dari masyarakat," ujarnya.
Pemerintah daerah kata dia tentu terus mendorong dengan membuat program yang mengarahkan kepada sektor pertanian dan para penyuluh tetap menjadi ujung tombak di lapangan.
"Ini juga secara tidak langsung membantu program reklamasi lahan yang rusak akibat aktivitas penambangan bijih timah yang dilakukan secara sporadis atau tidak memperhatikan aspek ramah lingkungan," ujarnya.
Pihaknya siap bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Sumberdaya Lahan Pertanian dan Badan Penelitian Pengembangan Pertanian Provinsi Babel.
"Intinya kami mengajak masyarakat untuk peduli dan melestarikan lingkungan untuk kehidupan yang lebih baik karena merusak alam sama artinya merusak masa depan anak cucu kita," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016