Jakarta (Antara Babel) - Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Jazilul Fawaid mengatakan bicara Pancasila dan Islam diskusinya sudah selesai sebelum Indonesia merdeka.
"Pancasila adalah nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang digali oleh para pendiri bangsa sebelum Indonesia merdeka. Pancasila itu merupakan master piece bagi Indonesia," kata Jazilul Fawaid pada diskusi "Empat Pilar MPR: Implementasi Pahlawan" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.
Menurut Jazilul, Islam dari pendekatan perjuangan umat Islam pada pergerakan kemerdekaan dilakukan oleh para intelektual dan para santri dari pondok pesantren.
Para intelektual Islam, turut membahas rumusan Pancasila yang kemudian ditetapkan sebagai landasan ideologi negara Republik Indonesia.
Sedangkan santri berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Melihat santri harus secara substantif, bukan dari atributnya," katanya.
Anggota Komisi VIII DPR RI ini menjelaskan, santri pada zaman dahulu menjalani semua proses di pondok pesantren, yang sasarannya untuk membangun ketulusan karakter dan sikap.
Menurut dia, santri sudah lahir sebelum Indonesia merdeka, demikian juga Pancasila dirumuskan sebelum Indonesia merdeka.
Pada era modern saat ini, kata dia, banyak tugas-tugas santri yang sudah didelegasikan kepada orang lain, seperti mencuci pakaian dan memasak makanan.
"Karena itu santri saat ini sudah berkurang ketulusan karakternya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Pancasila adalah nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang digali oleh para pendiri bangsa sebelum Indonesia merdeka. Pancasila itu merupakan master piece bagi Indonesia," kata Jazilul Fawaid pada diskusi "Empat Pilar MPR: Implementasi Pahlawan" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.
Menurut Jazilul, Islam dari pendekatan perjuangan umat Islam pada pergerakan kemerdekaan dilakukan oleh para intelektual dan para santri dari pondok pesantren.
Para intelektual Islam, turut membahas rumusan Pancasila yang kemudian ditetapkan sebagai landasan ideologi negara Republik Indonesia.
Sedangkan santri berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Melihat santri harus secara substantif, bukan dari atributnya," katanya.
Anggota Komisi VIII DPR RI ini menjelaskan, santri pada zaman dahulu menjalani semua proses di pondok pesantren, yang sasarannya untuk membangun ketulusan karakter dan sikap.
Menurut dia, santri sudah lahir sebelum Indonesia merdeka, demikian juga Pancasila dirumuskan sebelum Indonesia merdeka.
Pada era modern saat ini, kata dia, banyak tugas-tugas santri yang sudah didelegasikan kepada orang lain, seperti mencuci pakaian dan memasak makanan.
"Karena itu santri saat ini sudah berkurang ketulusan karakternya," katanya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016