Meulaboh (Antara Babel) - Marhaban (25) seorang pekerja penambangan pasir tradisional, Minggu sore, hilang tengelam di Sungai Meureubo di Desa Pasie Pinang, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

"Sebelum hilang Marhaban sedang bekerja, dia berada di atas boad (pengangkut pasir), karena rokoknya jatuh ke air dia loncat mengambil rokok, setelah itu yang bersangkutan tidak muncul lagi kepermukaan air," kata Fahmi, warga Desa Pasi Pinang kepada wartawan di lokasi.

Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, masih dalam upaya pencarian, hingga pukul 18.00 WIB korban hilang tenggelam belum ditemukan sehingga upaya pencarian dihentikan sementara.

Pencarian dilakukan oleh tim menggunakan rubber boad dan perahu nelayan menyisir sepanjang daerah arus aliran sungai yang bermuara ke Kuala Krueng Meureubo, namun korban belum berhasil ditemukan dan posko pencarian telah disediakan di lokasi itu.

Korban adalah warga Kabupaten Aceh Selatan warga Kota Fajar, Kecamatan Klut Utara, Kabupaten Aceh Selatan, korban selama ini bekerja sebagai penambang pasir tradisional di kawasan aliran Sungai Mereubo.

Keseharian aktivitas pria lajang itu menerima upah sebagai pekerja menggeruk pasir di dalam sungai Meureubo kemudian diangkut mengunakan boad mesin selanjutnya dipindahkan ke daratan Desa Pasie Pinang, Kecamatan Mereubo.

"Korban hilang karena terseret arus sungai setelah jatuh ke air. Saat kejadian air sunga Meureubo sedikit deras dan korban setelah jatuh tidak muncul lagi,"kata Koordinator Basarnas Pos Meulaboh Dwi Hetno.

Kejadian tersebut diperkirakan pada pukul 15.30 WIB, kemudian informasi itu meluas dan Basarnas Pos Meulaboh menerima laporan untuk melakukan pencarian dimulai pukul 16.00 WIB, setelah dua jam menyisir sungai pencarian dihentikan sementara dengan hasil masih nihil.

Pewarta: Anwar

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016