Malinau (Antara Babel) - Pencarian helikopter jenis Bell 412 EP HA-5166 milik TNI AD yang diperkirakan jatuh di Desa Nasanrang Kecamatan Mentarang Hulu Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara terkendala cuaca buruk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malinau, Elisa di Malinau melalui sambungan telepon dari Nunukan, Minggu menjelaskan, tim pencarian jalur darat yang terdiri atas aparat TNI, kepolisian, BPBD dan dinas kesehatan setempat mengalami kendala menuju lokasi yang diperkirakan jatuhnya pesawat pada 24 Nopember 2016.
Elisa menjelaskan, tim pencari jalur darat mendirikan posko di Desa Long Sulit Kecamatan Mentarang Hulu yang dianggap lebih dekat dari dugaan lokasi jatuhnya pesawat yang mengangkut logistik tujuan pos pengamanan perbatasan Tanjung Karya Desa Long Bawan Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan pada hari kejadian tersebut.
Ia menambahkan, lokasi yang diperkirakan tempat jatuhnya pesawat tidak dapat dijangkau melalui jalur darat sehingga menggunakan helikopter dengan cara menurunkan tim pencarian menggunakan tali.
"Sampai sekarang tim pencari helikopter jatuh milik TNI AD belum mampu menembus lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat karena faktor cuaca yang tidak mendukung," terang Elisa.
Meskipun belum mendapatkan informasi terakhir soal kondisi pencarian hari ini, Elisa mengaku, Sabtu (26/11) sekitar pukul 10.00 waktu setempat tim pencari berusaha menembus hutan belantara.
Namun berbagai langkah yang dilakukan tim pencari jalur darat itu belum dapat menjangkau hutan belantara yang terjal dan curam itu serta jarang dimasuki warga di desa itu.
"Cuaca buruk karena seringnya terjadi hujan di daerah itu serta kondisi lokasi yang terjal dan curam menjadi penyebab sulitnya tim pencari menembus hutan belantara disana," sebut Elisa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malinau, Elisa di Malinau melalui sambungan telepon dari Nunukan, Minggu menjelaskan, tim pencarian jalur darat yang terdiri atas aparat TNI, kepolisian, BPBD dan dinas kesehatan setempat mengalami kendala menuju lokasi yang diperkirakan jatuhnya pesawat pada 24 Nopember 2016.
Elisa menjelaskan, tim pencari jalur darat mendirikan posko di Desa Long Sulit Kecamatan Mentarang Hulu yang dianggap lebih dekat dari dugaan lokasi jatuhnya pesawat yang mengangkut logistik tujuan pos pengamanan perbatasan Tanjung Karya Desa Long Bawan Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan pada hari kejadian tersebut.
Ia menambahkan, lokasi yang diperkirakan tempat jatuhnya pesawat tidak dapat dijangkau melalui jalur darat sehingga menggunakan helikopter dengan cara menurunkan tim pencarian menggunakan tali.
"Sampai sekarang tim pencari helikopter jatuh milik TNI AD belum mampu menembus lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat karena faktor cuaca yang tidak mendukung," terang Elisa.
Meskipun belum mendapatkan informasi terakhir soal kondisi pencarian hari ini, Elisa mengaku, Sabtu (26/11) sekitar pukul 10.00 waktu setempat tim pencari berusaha menembus hutan belantara.
Namun berbagai langkah yang dilakukan tim pencari jalur darat itu belum dapat menjangkau hutan belantara yang terjal dan curam itu serta jarang dimasuki warga di desa itu.
"Cuaca buruk karena seringnya terjadi hujan di daerah itu serta kondisi lokasi yang terjal dan curam menjadi penyebab sulitnya tim pencari menembus hutan belantara disana," sebut Elisa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016