Jakarta (Antara Babel) - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengatakan,
bangsa Indonesia saat ini menghadapi berbagai macam krisis yang dapat
memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Mulai dari krisis ekonomi, kepercayaan, hingga narkoba, tetapi kalau kita tetap berpegang pada Empat Pilar, selamnya kita akan terus bersatu," katanya dalam sosialisasi Empat Pilar di Rembang, Jawa Tengah, Kamis.
Oesman, dalam keterangan tertulis MPR, mengatakan bahwa selain mengatakan krisis, Empat Pilar juga bisa menyelamatkan Indonesia dari pihak luar yang ingin menguasai Tanah Air.
"Empat Pilar merupakan benteng terakhir keutuhan NKRI. Banyak yang menghendaki Indonesia ini terpecah. Karena mereka ingin menguasai Indonesia," katanya dalam sosialisasi di Pondok Pesantren Al Anwar III itu.
Di hadapan para santri, Oesman memuji pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan ahklak dan budipekerti.
"Karena itu tidak mungkin bila pesantren menjadi sarang terorisme. Karena para pelaku teror adalah mereka yang tidak memiliki tatakrama dan sopan santun. Mereka yang melakukan teror juga tidak memiliki rasa cinta pada negara," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Mulai dari krisis ekonomi, kepercayaan, hingga narkoba, tetapi kalau kita tetap berpegang pada Empat Pilar, selamnya kita akan terus bersatu," katanya dalam sosialisasi Empat Pilar di Rembang, Jawa Tengah, Kamis.
Oesman, dalam keterangan tertulis MPR, mengatakan bahwa selain mengatakan krisis, Empat Pilar juga bisa menyelamatkan Indonesia dari pihak luar yang ingin menguasai Tanah Air.
"Empat Pilar merupakan benteng terakhir keutuhan NKRI. Banyak yang menghendaki Indonesia ini terpecah. Karena mereka ingin menguasai Indonesia," katanya dalam sosialisasi di Pondok Pesantren Al Anwar III itu.
Di hadapan para santri, Oesman memuji pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan ahklak dan budipekerti.
"Karena itu tidak mungkin bila pesantren menjadi sarang terorisme. Karena para pelaku teror adalah mereka yang tidak memiliki tatakrama dan sopan santun. Mereka yang melakukan teror juga tidak memiliki rasa cinta pada negara," ujarnya.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016