Jakarta (Antara Babel) - Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono petang
tadi menjenguk korban-korban kebakaran Kapal Mesin (KM) Zahro Express
yang dilarikan ke RS Atmajaya Pluit, Jakarta Utara.
Selepas menjenguk itu, Soni menyampaikan enam arahan agar ditindaklanjuti para Satuan Kerja Perangkat Dinas Provinsi DKI dalam menangani musibah di KM Zahro Express itu.
"Pertama pemutakhiran data yang terus berkembang lewat satu sumber yakni Kepala BPBD Deni Wahyu, termasuk Dinas Kesehatan agar memonitor rujukan yang berkembang menyusul kondisi terkini 23 korban meninggal yang baru tiga di antaranya sudah teridentifikasi," kata Soni.
Kedua, Dinas Perhubungan agar memonitor aspek keselamatan meliputi investigasi kesalahan prosedur.
Ketiga, Dinas Kesehatan agar memastikan keluarga korban jangan ditambah bebannya dengan administrasi BPJS Kesehatan, jangan membicarakan beban biasa dan memastikan penanganan dan perawatan korban dilakukan baik oleh RS terkait serta segera melibatkan BPJS Kesehatan.
Keempat, dia meminta penyelidikan mengenai mengapa penumpang tidak mendapatkan jaminan asuransi dari pembelian tiket perjalanan.
Kelima, Soni meminta kepastian pemeriksaan pemberian santunan oleh Dinas Sosial kepada korban dan keluarga korban.
Keenam, seluruh pihak terkait mesti mengkonsolidasikan informasi dan data pada setiap rumah sakit juga posko serta memampangkan di papan informasi terkini.
Berdasarkan data RS Atmajaya dari 30 korban kebakaran KM Zahra Express yang dilarikan ke rumah sakit ini, 17 di antaranya telah diperbolehkan pulang, empat korban dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo, tiga korban ke RSPAD Gatot Subroto, dua korban ke RS Budiasih, dua korban ke RS Pertamina, serta dua korban meninggal dunia.
KM Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar di sekitar Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara pada Minggu pukul 08.30 WIB ketika mengangkut lebih dari 150 orang ke Pulau Tidung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
Selepas menjenguk itu, Soni menyampaikan enam arahan agar ditindaklanjuti para Satuan Kerja Perangkat Dinas Provinsi DKI dalam menangani musibah di KM Zahro Express itu.
"Pertama pemutakhiran data yang terus berkembang lewat satu sumber yakni Kepala BPBD Deni Wahyu, termasuk Dinas Kesehatan agar memonitor rujukan yang berkembang menyusul kondisi terkini 23 korban meninggal yang baru tiga di antaranya sudah teridentifikasi," kata Soni.
Kedua, Dinas Perhubungan agar memonitor aspek keselamatan meliputi investigasi kesalahan prosedur.
Ketiga, Dinas Kesehatan agar memastikan keluarga korban jangan ditambah bebannya dengan administrasi BPJS Kesehatan, jangan membicarakan beban biasa dan memastikan penanganan dan perawatan korban dilakukan baik oleh RS terkait serta segera melibatkan BPJS Kesehatan.
Keempat, dia meminta penyelidikan mengenai mengapa penumpang tidak mendapatkan jaminan asuransi dari pembelian tiket perjalanan.
Kelima, Soni meminta kepastian pemeriksaan pemberian santunan oleh Dinas Sosial kepada korban dan keluarga korban.
Keenam, seluruh pihak terkait mesti mengkonsolidasikan informasi dan data pada setiap rumah sakit juga posko serta memampangkan di papan informasi terkini.
Berdasarkan data RS Atmajaya dari 30 korban kebakaran KM Zahra Express yang dilarikan ke rumah sakit ini, 17 di antaranya telah diperbolehkan pulang, empat korban dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo, tiga korban ke RSPAD Gatot Subroto, dua korban ke RS Budiasih, dua korban ke RS Pertamina, serta dua korban meninggal dunia.
KM Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar di sekitar Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara pada Minggu pukul 08.30 WIB ketika mengangkut lebih dari 150 orang ke Pulau Tidung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017