Pangkalpinang (Antara Babel) - Empat kelompok pengeluaran menjadi penyebab inflasi di Kota Tanjungpandan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Desember 2016 sebesar 0,90 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) yang naik dari 133,03 menjadi 134,23
    
"Tiga kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi atau penurunan indeks," kata Kepala Badan Pusat Statistik Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Rabu.

Empat kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan IHK yaitu bahan makanan yang naik 0,40 persen, sandang 0,13 persen, dan kesehatan 0,05 persen, serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang naik 7,28 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,04 persen, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang turun 0,01 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga yaitu tarif angkutan udara, daging ayam ras, ikan kembung, bawang merah ikan selar, telus ayam, ikan tongkol dan cumi-cumi, timun, cabai rawit, beras, tarif pulsa, dan emas perhiasan.

Sementara itu komoditas yang mengalami deflasi atau yang mengalami penurunan harga pada Desember 2016 yaitu bawang putih, bawang merah, ikan kerisi, ikan bulat, kangkung, apel, semen, udang basah, bayam, gula, pasir, gula pasir, seng dan buah melon.

Ia mengatakan tingkat inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 4,92 persen. Komponen inti pada Desember 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,29 persen.

Pewarta: Mulki

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017