Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengintensifkan inspeksi mendadak (sidak) sembilan bahan pokok, sebagai antisipasi dini penimbunan yang akan memicu kenaikan harga sembako di daerah itu.

"Saat ini sidak lebih ditingkatkan ke gudang distributor dan pedagang eceran sembako," kata Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Marhoto di Pangkalpinang, Jumat.

Ia menjelaskan intensitas kegiatan sidak ini lebih ditingkatkan mengingat harga kebutuhan pokok di Pulau Jawa dan Sumatera mulai merangkak naik, karena pasokan kurang.

"Jangan sampai distributor dan pedagang ikut-ikutan di daerah ini menaikkan harga, karena hasil pemantauan stok masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan hasil pemantauan dan sidak di gudang distributor dan pedagang eceran di pasar tradisional, stok cukup dan harga masih relatif stabil.

Misalnya stok beras di gudang distributor sebanyak 4.220 ton dan harga masih bertahan stabil Rp11.000 per kilogram.

Stok gula pasir 1.410 ton dan harga Rp14.000 per kilogram, stok terigu 320 ton dengan harga Rp9.000 per kilogram,  minyak goreng 200 ton dan harga masih stabil Rp12.000 per liter, kacang kedelai 190 ton.

"Diperkirakan stok sembako terus meningkat, karena pasokan dari luar daerah yang masih lancar," ujarnya.

Menurut dia apabila ditemukan pedagang atau distributor yang melakukan penimbunan, maka akan ditindak sesuai aturan berlaku agar mereka jera dan tidak lagi mengulang perbuatan yang meresahkan masyarakat.

"Saat ini masyarakat mulai resah mendengar informasi dari media massa harga berbagai kebutuhan di luar daerah mulai naik yang akan memberatkan perekonomian," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017