Jakarta (Antara Babel) - Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa Deputi Direktorat Komunikasi Bank Indonesia (BI) Andi Wiana terkait laporan yang menyeret Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab soal tuduhan mata uang berlambang "palu dan arit".
"Kita jelaskan fitur pengamanan mata uang rupiah yang baru," kata Andi di Jakarta Selasa.
Andi menjadi saksi ahli terkait adanya laporan dugaan penyebaran informasi yang salah mengenai mata uang rupiah baru karena dianggap mirip lambang palu dan arit.
Andi membantah logo hologram "BI" pada mata uang rupiah baru itu melambangkan palu dan arit namun sebagai unsur pengamanan mata jang agar tidak dapat dipalsukan.
Andi mengungkapkan hologram BI menerapkan sistem "rectoverso" mulai diterapkan sejak 2000 untuk pengamanan mata uang di dunia.
Andi menegaskan logo BI tidak pernah berubah namun membentuk potongan agar tidak mudah dipalsukan.
Selain Andi, penyidik kepolisian juga meminta keterangan saksi ahli dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) guna mendalami pelaporan terhadap Rizieq itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Kita jelaskan fitur pengamanan mata uang rupiah yang baru," kata Andi di Jakarta Selasa.
Andi menjadi saksi ahli terkait adanya laporan dugaan penyebaran informasi yang salah mengenai mata uang rupiah baru karena dianggap mirip lambang palu dan arit.
Andi membantah logo hologram "BI" pada mata uang rupiah baru itu melambangkan palu dan arit namun sebagai unsur pengamanan mata jang agar tidak dapat dipalsukan.
Andi mengungkapkan hologram BI menerapkan sistem "rectoverso" mulai diterapkan sejak 2000 untuk pengamanan mata uang di dunia.
Andi menegaskan logo BI tidak pernah berubah namun membentuk potongan agar tidak mudah dipalsukan.
Selain Andi, penyidik kepolisian juga meminta keterangan saksi ahli dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) guna mendalami pelaporan terhadap Rizieq itu.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017