Pangkalpinang (Antara Babel) - BMKG Kota Pangkalpinang, mengimbau nahkoda kapal mewaspadai tinggi gelombang di jalur penyeberangan Pelabuhan Pangkalbalam (Pulau Bangka) - Pelabuhan Tanjungpandan (Belitung) yang mebncapai tiga meter.
"Tinggi gelombang yang mencapai tiga meter ini sudah membahayakan keselamatan penumpang kapal cepat rute Pelabuhan Pangkalbalam - Pelabuhan Tanjungpandan," kata Staf Koordinator Unit Analisa pada Kantor BMKG Pangkalpinang, Evi Diana Prihatiningsih di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, berdasarkan analisis BMKG, tinggi gelombang di perairan Selat Karimata berkisar 2,5 hingga 3,0 meter, arah dan kecepatan angin dari Timur - Selatan antara 10 - 38 kilometer per jam berlaku mulai Rabu (25/9) pukul 07.00 WIB.
Tinggi gelombang di perairan Selatan Bangka rata-rata 2,0 - 2,5 meter, arah dan kecepatan angin dari Timur - Selatan berkisar 08 - 30 kilometer per jam.
Tinggi gelombang di perairan Utara Bangka berkisar 1,5 - 2,0 meter dengan arah angin dari Timur - Selatan dengan kecepatan antara 08 - 30 kilometer per jam.
Demikian juga, tinggi gelombang di perairan Selat Gelasa berkisar 1,5 - 2,0 meter dengan arah angin dari Timur - Selatan dengan kecepatan antara 08 - 30 kilometer per jam.
Sementara itu, tinggi gelombang di Selat Bangka berkisar 0,8 - 1,3 meter, arah dan kecepatan angin dari Timur - Selatan antara 05 - 25 kilometer per jam.
"Tinggi gelombang yang mencapai dua hingga tiga meter ini juga sudah membahayakan keselamatan kapal nelayan tradisional berukuran kecil tanpa alat keselamatan yang memadai," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, nahkoda kapal penumpang, kargo dan kapal nelayan diingatkan untuk selalu waspadai dan berhati-hati dengan terus memantau dan berkomunikasi sesama nahkoda kapal dan Adpel.
"Jika cuaca tiba-tiba memburuk dan tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan diharapkan nahkoda kapal menunda keberangkatan dan mencari pulau-pulau terdekat untuk berlindung agar tidak terjadi kecelakaan kapal laut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Tinggi gelombang yang mencapai tiga meter ini sudah membahayakan keselamatan penumpang kapal cepat rute Pelabuhan Pangkalbalam - Pelabuhan Tanjungpandan," kata Staf Koordinator Unit Analisa pada Kantor BMKG Pangkalpinang, Evi Diana Prihatiningsih di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan, berdasarkan analisis BMKG, tinggi gelombang di perairan Selat Karimata berkisar 2,5 hingga 3,0 meter, arah dan kecepatan angin dari Timur - Selatan antara 10 - 38 kilometer per jam berlaku mulai Rabu (25/9) pukul 07.00 WIB.
Tinggi gelombang di perairan Selatan Bangka rata-rata 2,0 - 2,5 meter, arah dan kecepatan angin dari Timur - Selatan berkisar 08 - 30 kilometer per jam.
Tinggi gelombang di perairan Utara Bangka berkisar 1,5 - 2,0 meter dengan arah angin dari Timur - Selatan dengan kecepatan antara 08 - 30 kilometer per jam.
Demikian juga, tinggi gelombang di perairan Selat Gelasa berkisar 1,5 - 2,0 meter dengan arah angin dari Timur - Selatan dengan kecepatan antara 08 - 30 kilometer per jam.
Sementara itu, tinggi gelombang di Selat Bangka berkisar 0,8 - 1,3 meter, arah dan kecepatan angin dari Timur - Selatan antara 05 - 25 kilometer per jam.
"Tinggi gelombang yang mencapai dua hingga tiga meter ini juga sudah membahayakan keselamatan kapal nelayan tradisional berukuran kecil tanpa alat keselamatan yang memadai," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, nahkoda kapal penumpang, kargo dan kapal nelayan diingatkan untuk selalu waspadai dan berhati-hati dengan terus memantau dan berkomunikasi sesama nahkoda kapal dan Adpel.
"Jika cuaca tiba-tiba memburuk dan tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan diharapkan nahkoda kapal menunda keberangkatan dan mencari pulau-pulau terdekat untuk berlindung agar tidak terjadi kecelakaan kapal laut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013