Jakarta (Antara Babel) - Presiden Joko Widodo dan Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Takehito Nakao membahas kemajuan dan tantangan perekonomian Indonesia dalam pertemuannya di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
"Bapak Presiden memberi penjelasan berbagai hal terkait kemajuan perekonomian dan tantangan kita saat ini dan ke depan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers dengan Presiden ADB Takehito Nakao di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Sri Mulyani mengatakan Presiden Jokowi menjelaskan berbagai kebijakan yang dilakukan Pemerintah Indonesia mulai dari kebijakan untuk memperbaiki iklim investasi hingga kebijakan untuk mengurangi kesenjangan dan kemiskinan.
Menurut dia, Presiden Jokowi juga menjelaskan program pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur dan program amnesti pajak.
"Itu yang merupakan fokus pembicaraan besar. Presiden juga mencontohkan mengenai program Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat dan bagaimana targeting kepada kelompok masyarakat miskin," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan kunjungan Takehito Nakao ke Indonesia kali ini merupakan yang ketiga kalinya untuk melihat perkembangan pembangunan di Indonesia.
"Selain melihat perkembangan pembangunan di Indonesia, kunjungan itu sekaligus untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran dari ADB dan apa yang akan didukung baik sisi konsep pembangunannya sendiri maupun dari dana pembangunannya," kata Sri Mulyani.
Ia menyebutkan ADB merupakan lembaga yang didirikan tahun 1966 di mana Indonesia merupakan salah satu pemegang sahamnya.
"Indonesia sebagai anggota ADB memiliki pangsa saham yang besar dan sekaligus peminjam dari ADB," katanya.
Selain pertemuan dengan Presiden Jokowi, dalam kunjungan dua harinya di Indonesia, Nakao akan melakukan pertemuan dengan Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.
"Mr Nakao juga dijadwalkan mengunjungi politeknik bidang elektronik dan perkapalan penerima bantuan ADB di Surabaya. Beliau juga akan meresmikan pusat unggulan teknologi di lima politeknik dan mengunjungi proyek sanitasi perkotaan," kata Sri Mulyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017
"Bapak Presiden memberi penjelasan berbagai hal terkait kemajuan perekonomian dan tantangan kita saat ini dan ke depan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers dengan Presiden ADB Takehito Nakao di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Sri Mulyani mengatakan Presiden Jokowi menjelaskan berbagai kebijakan yang dilakukan Pemerintah Indonesia mulai dari kebijakan untuk memperbaiki iklim investasi hingga kebijakan untuk mengurangi kesenjangan dan kemiskinan.
Menurut dia, Presiden Jokowi juga menjelaskan program pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur dan program amnesti pajak.
"Itu yang merupakan fokus pembicaraan besar. Presiden juga mencontohkan mengenai program Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat dan bagaimana targeting kepada kelompok masyarakat miskin," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan kunjungan Takehito Nakao ke Indonesia kali ini merupakan yang ketiga kalinya untuk melihat perkembangan pembangunan di Indonesia.
"Selain melihat perkembangan pembangunan di Indonesia, kunjungan itu sekaligus untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran dari ADB dan apa yang akan didukung baik sisi konsep pembangunannya sendiri maupun dari dana pembangunannya," kata Sri Mulyani.
Ia menyebutkan ADB merupakan lembaga yang didirikan tahun 1966 di mana Indonesia merupakan salah satu pemegang sahamnya.
"Indonesia sebagai anggota ADB memiliki pangsa saham yang besar dan sekaligus peminjam dari ADB," katanya.
Selain pertemuan dengan Presiden Jokowi, dalam kunjungan dua harinya di Indonesia, Nakao akan melakukan pertemuan dengan Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.
"Mr Nakao juga dijadwalkan mengunjungi politeknik bidang elektronik dan perkapalan penerima bantuan ADB di Surabaya. Beliau juga akan meresmikan pusat unggulan teknologi di lima politeknik dan mengunjungi proyek sanitasi perkotaan," kata Sri Mulyani.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2017